TEMPO.CO, Kendari - Tiga pasangan calon wali kota dan wakil walikota Kendari, Sulawesi Tenggara, mengambil nomor urut yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kendari Selasa siang, 25 Oktober. Pencabutan diwarnai saling klaim di antara para calon.
Pasca pengundian nomor urut, Ketua KPU Kota Kendari Hayani Imbu memberikan waktu lima menit kepada tiap pasangan calon untuk memberikan tanggapanya terkait dengan nomor urut yang sudah didapatkan. Pasangan Abdul Razak-Haris Andi Surahman yang didukung partai Golkar dan Nasdem mendapat kesempatan pertama memberikan tanggapanya.
Razak-Haris menghadiri acara itu kompak mengenakan kemeja kotak-kotak biru. Razak menyatakan tak menyangka bisa mendapatkan nomor urut pertama dalam pengundian. Ia mengatakan nomor urut pertama merupakan predikat paling tinggi dalam semua tingkatan.
“Seluruh rangkaian dalam proses pilkada kami lalui dengan mulus. Saat tes kesehatan, psikotes dan tes narkoba saya selalu yang pertama selesai kini saat pengundian kami dapat nomor urut satu lagi, sehingga saya yakin tahun 2017 kami mendapat suara terbanyak,” ujar Razak.
Selanjutnya pasangan Adriatma Dwi Putra bersama wakilnya Sulkarnain, mengungkapkan jika nomor urut dua yang mereka dapatkan itu memiliki makna keseimbangan dan kesempurnaan.
“Mata, tangan dan kaki jumlahnya ada dua begitu juga di kertas suara nomor satu dan tiga mengapit nomor dua ini agar seimbang. Nomor urut dua akan memenangkan. Nomor urut 2 bermakna victory yang berarti kemenangan.
Adriatama adalah merupakan putra Wali Kota Kendari saat ini, Asrun. Ia diusung koalisi partai PAN, Gerindra, PKS, PKB dan PBB. Total dukungan di DPR sebanyak 11 kursi.
Muhammad Zayat Kaemoeddin dan Suri Sariah merupaka pasangan terakhir yang menyampaikan tanggapannya. Meski mendapatkan nomor urut terakhir, Zayat yang didampingi Suri menganggap tidak ada masalah. Dalam kehidupan segala kemungkinan bisa terjadi nomor urut bukan menjadi tolak ukur kemenangan.
“Nomor 1, 2 dan 3 tidak ada masalah. Dalam kehidupan semua bisa terjadi nomor satu bisa menjadi nomor 2 dan nomor 3 ada yang nomor bukan masalah tiga bisa jadi satu atau sebaliknya semua bisa terjadi,” ujar Zayat yang disambut dengan pekikan ‘wali kotaku” oleh para pendukungnya. Dalam kontestasi ini, Zayat-Zuri didukung 4 partai yakni PDI-P, Demokrat, Hanura dan PPP.
Pada Senin 24 Oktober dalam rapat pleno KPUD Kota Kendari resmi menetapkan 3 pasang calon wali kota dan wakil wali kota Kendari periode 2017-2022, setelah seluruh tahapan dan proses dilalui mulai dari pendafaran hingga tes kesehatan. Ketiga paslon wali kota dan wakil wali kota adalah Adritama Dwi Putra-Sulkarnain, Abdul Rasak-Haris Andi Surahman dan Muhammad Zayat Kaimoeddin-Suri Syariah Mahmud.
ROSNIAWANTY FIKRI