TEMPO.CO, Jakarta - Dua kandidat Gubernur DKI Jakarta sama-sama mengunjungi wilayah pemukiman padat penduduk di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, hari ini, Sabtu, 22 Oktober 2016. Mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono dan Anies Baswedan.
Agus yang datang pada siang hari, mengelilingi Kelurahan Jembatan Besi. Sedangkan Anies turun ke wilayah Kelurahan Kali Anyar, pada sore hari. Keduanya sama-sama blusukan, masuk ke dalam gang-gang kecil yang minim pencahayaan matahari. Usai blusukan, baik Agus dan Anies memiliki program yang serupa, yakni menata pemukiman Tambora.
"Padat tidak harus berarti kumuh. Kami ingin kepadatan ini juga tetap dibarengi dengan upaya menjaga lingkungan, tetap bersih dan higienis. Sehingga mereka dapat tetap hidup dengan nyaman," kata Agus saat dicegat wartawan.
Sayangnnya, ketika ditanya mengenai cara penataannya, Agus enggan mendetilkan. Dia menjawab, "Ada cara-caranya, ada strateginya, akan kami tentukan nanti," tuturnya.
Sementara itu, penataan pemukiman padat penduduk ala Anies adalah dengan konsep kampung deret. Dia akan mencontoh program Joko Widodo yang telah berhasil membangun kampung deret pertama di kawasan Tambora.
Menurut Anies, penataan harus dilakukan dengan melibatkan unsur masyarakat guna mengjindari potensi kebakaran yang kerap terjadi di sana. "Masalah sosial dan lain-lain itu bisa diselesaikan juga, terbangun hubungan baik antar masyarakat. Karena itu RT/RW, majelis talim, diaktifkan dan justru diperkuat," ujar Anies.
Selain itu, Anies juga akan mengajak budayawan, seniman, dan pekerja sosial untuk ikut terlibat menata pemukiman yang diklaim sebagai yang terpadat se-Asia Tenggara itu. Tujuannya, kata dia, supaya kampung terlihat lebih artistik.
Warga Kali Anyar, kata Anies, pernah menyampaikan tentang ketakutan terhadap penggusuran. "Hampir semua menyatakan aspirasi yang sama, 'tolong kami jangan digusur, tolong izinkan kami tetap tinggal di sini'. Saya katakan bajwa nanti kami semua akan melihat. Tapi utamanya bagi kami adalah menata," ujarnya.
FRISKI RIANA