Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bupati Ini Bertekad Potong Politik Dinasti

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri duduk bersama Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP Bidang Organisasi Idham Samawi saat membuka sekolah partai pertama PDIP di Yogyakarta, Kamis (23/2). TEMPO/Pribadi Wicaksono
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri duduk bersama Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP Bidang Organisasi Idham Samawi saat membuka sekolah partai pertama PDIP di Yogyakarta, Kamis (23/2). TEMPO/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Bupati terpilih Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Suharsono, bertekad tak akan menjalankan politik dinasti pada masa pemerintahannya.

“Saya akan memutus kepemimpinan dinasti. Bantul jangan merupakan dinasti,” kata Suharsono seusai acara pelantikan tiga pasangan bupati dan wakilnya dari Sleman, Gunung Kidul, dan Bantul oleh Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Rabu, 17 Februari 2016.

Caranya, menurut Suharsono, adalah mempersilakan siapapun menggantikannya setelah dia menyelesaikan tugas memimpin Bantul dalam satu periode. Dia juga tidak akan mencalonkan anaknya, istrinya, maupun keluarganya untuk menggantikannya kelak. “Saya akan membuat pakta integritas,” kata Suharsono.

Suharsono dan Wakil Bupati terpilih Abdul Halim Muslih yang memperoleh 261.412 suara pada pilkada Bantul pada Desember 2015, berhasil mendepak calon inkumben Sri Suryawidati dan pasangannya Misbakhul Munir yang hanya meraup suara 233.672.

Sebelumnya, Sri Suryawidati memenangkan pilkada Bantul, melanjutkan kepemimpinan suaminya, Idham Samawi, sebagai bupati selama dua periode. Berbekal pengalaman sebagai Ketua PKK Bantul selama suaminya menjabat sebagai bupati Bantul, Sri Suryawidati memimpin kabupaten ini hanya mampu selama satu periode (2010-2015) di bawah bayang-bayang nama besar suaminya yang juga menjabat Ketua Bidang Idiologi dan Kaderisasi Pengurus Pusat PDI Perjuangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menjelang pilkada Desember 2015 itu, sempat hanya ada satu pasangan calon bupati, yakni Sri Suryawidati-Misbakhul Munir yang mengusung nama besar Idham Samawi. Tapi belakangan muncul kandidat lain, termasuk pasangan Suharsono-Abdul Halim Muslih yang diluar dugaan berhasil mendepak pasangan Sri Suryawidati-Misbakhul Munir.

Idham Samawi akhirnya menerima realitas ini. Menurut dia, Suharsono dapat menjalankan pemerintahan dengan baik. “Terbukti mereka diterima masyarakat Bantul,” kata mantan Bupati Bantul periode 1999-2004 dan 2005-2010.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menteri AHY Wisuda 702 Taruna STPN Yogyakarta

10 hari lalu

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memberikan sambutan saat wisuda Sekolah Tinggi PertanahanNasional (STPN) Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Minggu 1 September 1024. Dok. ATR/BPN
Menteri AHY Wisuda 702 Taruna STPN Yogyakarta

Kementerian ATR/BPN telah melakukan pengelolaan pertanahan dan tata ruang dengan perkembangan terkini, salah satunya pemetaan kadastral menggunakan drone dan satelit.


Gebyar BCA Merah Putih Digelar di Candi Prambanan Yogyakarta

14 hari lalu

(Dari kiri) EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn, Sutradara dan Penulis Naskah Pagelaran Musikal “Nusantara: Jiwa Surga Khatulistiwa
Gebyar BCA Merah Putih Digelar di Candi Prambanan Yogyakarta

Puncak acara Gebyar BCA Merah Putih Indonesia Banget! diakhiri dengan pagelaran musikal berjudul "Nusantara: Jiwa Surga Khatulistiwa" di Ramayana Ballet Prambanan. Pertunjukan ini menyajikan kisah pewayangan Indonesia yang disampaikan melalui tarian-tarian, lagu-lagu, dan musik tradisional dari berbagai daerah.


Presiden RI Resmikan Gedung Baru RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

14 hari lalu

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (tengah) didampingi oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, (kedua kiri), Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengkubuwono X, (ketiga kanan), Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, dr. Eniarti, (kedua kanan), Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero), Budi Harto, (kanan) dan Komisaris UtamaHutama Karya, Yudo Margono (kiri) meresmikan RSUP Dr. Sardjito, Sleman, Yogyakarta, pada hari Rabu, 28 Agustus 2024. Dok. Hutama Karya
Presiden RI Resmikan Gedung Baru RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

Hutama Karya mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kapasitas dan memperkuat sistem pelayanan di Indonesia, khususnya di Yogyakarta. Hutama Karya memastikan bahwa rumah sakit ini tidak hanya megah secara fisik tetapi juga siap untuk melayani kebutuhan kesehatan masyarakat dengan kualitas terbaik.


PNM Majukan Usaha Gerabah di Kasongan Yogyakarta

15 hari lalu

Foto bersama nasabah binaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) , yang tergabung dalam program PNM Mekaar di Yogyakarta, 7 Agustus 2024. Dok PNM
PNM Majukan Usaha Gerabah di Kasongan Yogyakarta

Salah satu sektor usaha yang menjadi sasaran pelatihan adalah usaha gerabah, terutama di wilayah Kasongan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


Yogyakarta Tambah 25 Warisan Budaya Takbenda, Jadi yang Terbanyak di Indonesia

28 Mei 2024

ari Bedhaya Bontit. Dok. Keraton Yogyakarta
Yogyakarta Tambah 25 Warisan Budaya Takbenda, Jadi yang Terbanyak di Indonesia

Yogyakarta memiliki sebanyak 180 karya yang terdaftar jadi warisan budaya sejak 2013 hingga 2023.


Cerita dari Kampung Arab Kini

21 April 2024

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

18 April 2024

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

12 Maret 2024

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

8 Maret 2024

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.