TEMPO.CO, Depok - KPU Depok menetapkan jago Partai Keadilan Sejahtera Idris Abdul Shomad-Pradi Supriatna sebagai Wali Kota dan Wakil Walikota Depok periode 2016-2021. Ini diumumkan Ketua KPU Depok Titik Nurhayati, Selasa 22 Desember 2015.
Titik mengatakan KPU Depok telah menempuh tahapan krusial, yakni sampai penetapan calon. Total ada 11 tahapan yang akan dilalui sampai pelantikan Walikota dan Wakil Walikota Depok terpilih. Kedua pasang calon telah diundang dalam penetapan calon ini, Senin kemarin. "Penetapan ini sesuai dengan pleno tingkat kota, bahwa Idris-Pradi unggul dengan total suara 61,91 persen," kata Titik.
Lawannya, pasangan Dimas Oky Nugroho-Babai Suhaimi mendapat sebanyak 253.086 suara. Pasangan Idris-Pradi sendiri unggul dengan prolehan suara 411.367 suara.
Total pemilih sebanyak 664.453 atau sekitar 56,10 persen dari total daftar pemilih tetap di Depok, yang berjumlah 1.222.029 pemilih. Adapun jumlah suara yang sah sebanyak 664.435 suara sah dan 28.412 surat suara tidak sah. Total jumlah suara sah dan tidak sah mencapai 692.865 surat suara.
Setelah menetapkan pemenang pilkada, Titik mengaku susah mengungkapkan perasaannya. Soalnya, dia sering dikritik KPU RI, bahwa di Depok selalu ada sengketa. Baginya, lancarnya Pilkada Depok sampai penetapan calon adalah bukti kedewasaan dalam berpolitik warga Depok, dan pasangan calon.
"Ke depan ruang demokrasi harus terus dilanjutkan lagi dengan ajang dialogis," ucapnya.
Baca juga:
Ketua DPRD Kota Depok Hendrik Tangke Allo mengucapkan selamat kepada Idris-Pradi, yang menjadi caon terpilih. Ia bergurau bahwa bangku yang disediakan untuk Dimas-Babai kosong, karena disediakan untuknya lima tahun mendatang. "Kursinya kosong. Mungkin buat saya nanti lima tahun lagi," canda Hendrik.
Hendrik, yang menjabat Ketua DPC PDIP Depok, sebagai partai pengusung Dimas-Babai, mengatakan Dimas ada pekerjaan sehingga absen. Sedangkan Babai awalnya sudah menyatakan datang. "Babai bilangnya mau datang. Tapi, nggak tahu kenapa tidak datang," ujarnya.
IMAM HAMDI