TEMPO.CO, Jember - Pemilihan kepala daerah Jember tidak luput menjadi ajang perjudian para penghobil perjudian pilkada. Ada petaruh yang berani memasang taruhan hingga Rp 500 juta.
Seorang penjudi di Jember memastikan hal itu ketika ditemui Selasa 8 Desember 2015. "Hanya petaruh Lumajang dengan petaruh lokal Jember saja yang bertarung," ujar seorang pengecek suara (checker) yang juga petaruh, yang sudah belasan tahun malang melintang dalam dunia perjudian kepala desa maupun kepala daerah ini. Dia sendiri mengaku tidak bertaruh dalam pilkada Jember ini.
Uang yang dipertaruhkan di kalangan para penjudi yang memanfaatkan ajang Pilkada Jember paling banyak sekitar Rp 500 juta. Subyek materi yang menjadi pertaruhan bukan lagi pasangan calon yang mana yang akan menang, tapi juga selisih suara kemenangan bagi pasangan calon yang unggul.Ini serupa dengan istilah 'kotas' atau selisih berapa kemenangan yang diraih oleh pasangan calon yang unggul dalam pilkada Jember besok.
KPU Jember saat ini telah menetapkan enam lembaga survei yang bisa melakukan survei dan penghitungan cepat pilkada Jember. Enam lembaga yang dinyatakan lolos verifikasi dewan etik KPU Jember ini antara lain Media Survei Nasional (Median), Radio Prosalina FM, Pollmark Indonesia, Politic Research Center (PRC), Pilkada Indonesia dan Syaiful Mujani Research Consulting (SMRC).
Lembaga survei ini bisa mengumumkan hasil penghitungan cepat usai pemungutan suara pilkada pada Rabu besok 9 Desember 2015 pada pukul 13.00 WIB. Data KPU Jember menyebutkan, jumlah daftar pemilih tetap Pilkada Jember sebanyak 1.892.435 yang terdiri dari laki-laki sebanyak 935.935 dan perempuan sebanyak 956.500. Sedangkan jumlah daftar pemilih tetap pemilih tambahan (DPTb1) sebanyak 537 orang. Jumlah tempat pemungutan suara sebanyak 4.347 unit. TPS tersebut tersebar di 248 desa dan kelurahan di 31 kecamatan se-Kabupaten Jember.
Baca Juga:
Ada dua pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan bertarung dalam pilkada Jember. Dua pasangan calon ini adalah Sugiarto-Dwi Koryanto dan Faida-Abdul Muqit Arief. Pasangan Sugiarto-Dwi Koryanto didukung enam partai politik yakni Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Golongan Karya, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrat. Sedangkan pasangan Faida-Abdul Muqit Arief didukung empat partai politik yakni Partai Nasional Demokrat, Partai Hanura, Partai Amanat Nasional dan PDIP.
DAVID PRIYASIDHARTA