TEMPO.CO, Bantul - Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Idham Samawi nekat menggelar kunjungan kerja di masa tenang meskipun telah menerima surat himbauan penundaan acara dari Pengawas Pemilu (Panwaslu) dan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bantul pada Selasa, 8 Desember 2015. Suami calon Bupati Bantul inkumben di Pilkada 2015, Sri Suryawidati, tersebut mengelar acara kunjungan kerja dengan mengundang 3000-an wali murid di Bantul.
Acara yang berlangsung di Gedung Gapensi Bantul itu dikemas dalam bentuk penyerahan resmi Kartu Indonesia Pintar untuk 3000 siswa. Selain Idham, acara itu juga dihadiri para pejabat Dinas Pendidikan Dasar dan Dinas Pendidikan Menengah dan Informal Kabaupaten Bantul.
Ketua Panwaslu Bantul, Supardi menyatakan sudah berkirim surat ke Idham agar menunda pelaksanaan acara itu karena berlangsung di masa tenang. Alasan pengawas, kegiatan itu melibatkan ribuan wali murid dan terselenggara ketika pelaksanaan pemilihan tinggal sehari saja. "Kami mengimbau acara itu ditunda," kata Supardi kepada Tempo pada Selasa, 8 Desember 2015.
Menurut dia surat tersebut baru dikirim oleh pengawas pada Selasa pagi kepada Idham. Sebabnya, Supardi mengaku baru mengetahui acara itu ternyata melibatkan ribuan orang pada Selasa pagi. "Seharusnya bisa ditunda, tidak harus pada masa tenang," kata dia.
Sebenarnya, pengawas telah mengendus dan memantau kegiatan Idham yang menggelar banyak acara kunjungan kerja sejak masa reses belangsung pada November lalu. Idham berkeliling ke berbagai desa dengan alasan menemui konstituennya. Menurut Supardi, lokasi kunjungan Idham tersebar di Kecamatan Piyungan, Pleret, Sewon, Sanden, Pandak dan Bantul Kota. "Peserta terbanyak yang sampai ribuan orang di acara Selasa siang di Gedung Gapensi Bantul," kata dia.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DIY, Mohammad Najib menilai kenekatan Idham menggelar kunjungan kerja, yang mengundang ribuan orang di masa tenang, mencederai semangat berdemokrasi di Pilkada. "Tidak ada regulasi yang dia langgar, tapi itu tidak pantas dilakukan oleh anggota DPR yang semestinya memberi contoh etika dalam berpolitik," kata Najib.
Kepada wartawan, Idham mengaku sengaja mengabaikan himbauan dari Panwaslu Bantul dan KPUD Bantul. Dia beranggapan pelaksanaan acara kunjungan kerja anggota DPR RI di masa tenang menjelang pemilihan sah-sah saja. "Mana aturan yang melarang?" Idham melanjutkan, "Apakah saat hari tenang, semua kegiatan harus berhenti. (Kalau begitu) matilah Indonesia."
ADDI MAWAHIBUN IDHOM