TEMPO.CO, Depok - Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia Kota Depok Dodi Riyanto meminta pemuda Depok, tidak golput saat Pilkada Serentak 9 Desember 2015. Menurutnya, pemuda Depok, harus menjadi transformasi perubahan dengan menggunakan hak politiknya pada pemilu tahun ini.
"Pemuda jangan golput. Harus menjadi bagian dari perubahan kota ini," kata Dodi, disela-sela acara festival pemuda Depok Anti Golput di Hotel Bumi Wiyata, Sabtu 5 Desember 2015.
Dodi berujar, jumlah pemilih pemuda di Depok, mencapai 20 persen. Dengan jumlah sebanyak itu, pemuda di Depok bisa menentukan pemimpin kota ini selama lima tahun kedepan.
Berkaca pada Pilkada sebelumnya, partisipasi pemilih di bawah 60 persen. Pemuda jangan sampai apatis terhadap pemilu. "Sebab, berpartisipasi atau tidak, pemimpin akan terpilih. Jangan sampai hak kita justru tidak dimanfaatkan," ucap Dodi.
Ketua KPU Depok Titik Nurhayati mengatakan jumlah pemilih pemuda memang cukup besar di Depok. Bahkan, pemilih pemula yang baru memilih tahun ini mencapai lebih dari 19 ribu jiwa. "Artinya, memang peran pemuda besar untuk menentukan pilihan," ucapnya.
Sejauh ini, tak dipungkiri memang masih banyak masyarakat yang apatis pada pemilu. Terutama pemuda dan warga yang tinggal di perumahan.
Menurut Titik, segmentasi pemilih pemuda dan yang tinggal diperumahan masih sangat minim. "Mereka melek teknologi tapi secara pribadi kurang terikat dengan kota ini. Apalagi yang tinggal di aparteman. Masyarakat urban di Depok masih minim tingkat partisipasinya."
IMAM HAMDI