Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Risma vs Rasiyo Saling Serang Peran Kota vs Provinsi  

image-gnews
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini memberikan sambutan usai menerima Penghargaan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) 2015 di Jakarta, 5 Nopember 2015. TEMPO/Frannoto
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini memberikan sambutan usai menerima Penghargaan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) 2015 di Jakarta, 5 Nopember 2015. TEMPO/Frannoto
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Debat publik terakhir calon wali kota dan wakil wali Kota Surabaya, Rasiyo-Lucy Kurniasari Vs Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana berlangsung seru. Pasalnya, pada debat terakhir itu kedua pasangan calon saling tuding peran antara pemerintah Kota Surabaya dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Saling tuding itu berawal pada sesi keempat yaitu tanya-jawab antar pasangan calon, awalnya calon wali kota Rasiyo-Lucy menanyakan pengelolaan sampah di TPA Benowo Surabaya yang dinilai bermasalah dan tidak ada sosialisasi. “Informasi itu berdasarkan informasi dari media dan temuan Badan Pemeriksa Keuangan,” tanya Rasiyo kepada Risma-Whisnu semalam.

Menjawab pertanyaan itu, Risma langsung menjelaskan bahwa Kota Surabaya baru saja mendapatkan penghargaan Piala Adipura Kencana kategori Kota Metropolitan. Dengan penghargaan itu membuktikan bahwa pengelolaan sampah di Kota Surabaya sudah benar dan sesuai perundang-undangan yang ada. "Bahkan, pengelolaan sampah itu sudah bisa (jadi pembangkit) listrik,” kata Risma.

Selain itu, Kota Surabaya sebenarnya sudah mendapatkan legal opinion dari BPKP dan Kejaksaan, yang memastikan bahwa pengelolaan sampah itu sudah sesuai aturan dan ketentuan yang ada.

Calon wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, juga menambahkan bahwa daerah Surabaya barat tidak merasakan efek negatif terhadap pengelolaan sampah itu, karena pemerintah Kota Surabaya sudah mengelola sampah itu dengan baik dan benar. “Buktinya, Surabaya mendapatkan penghargaan Adipura kencana dengan nilai tertinggi, itu bukti konkret kami,” tutur Whisnu.

Selanjutnya, Risma menanyakan pembangunan infrastruktur yang seharusnya menjadi tangggung jawab Pemerintah Provinsi, seperti Wiyung dan Banyu Urip. Bahkan, Risma mengaku juga telah berkali-kali mengajukan permasalahan itu kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, namun tidak ada respon hingga akhir masa jabatannya. “Bagaimana persoalan itu menurut anda?" tanya Risma kepada Rasiyo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rasiyo yang juga mantan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur itu mengangagp tudingan itu tidak benar, suatu contohnya Jalan Ahmad Yani yang dibangun pemerintah Provinsi dan Pusat. Bahkan, Jalan Frontage, MERR, dan Banyu Urip telah dibangun oleh Pemprov. “Sebenarnya menurut saya masalahnya hanya kurang komunikasi saja dari Pemerintah Kota Surabaya, karena terlalu angkuh," kata Rasiyo menjawab pertanyaan Risma.

Selain itu, Rasiyo juga menuding bahwa otonomi daerah itu bukan berarti daerah adalah segala-galanya, namun harus tetap dikomunikasikan dengan pemprov. "Seperti ini kan membuktikan bahwa komunikasinya tidak baik," katanya.

Selama tiga kali debat publik, peran antara Pemkot Surabaya dengan Pemprov Jawa Timur selalu menjadi perdebatan hangat. Rasiyo selalu cenderung menyalahkan Pemkot Surabaya dalam berbagai hal, sementara Risma tidak mau disalahkan karena sudah bergerak benar sehingga berbagai penghargaan diraihnya.

MOHAMMAD SYARRAFAH

Baca juga:
Disebut Rizieq Lamar Nyi Kidul, Si Bupati:Istri Saya Saja...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

10 jam lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)


Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

3 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.


Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

6 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.


Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

6 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan


Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

13 hari lalu

Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan, menyambangi rumah dinas pasangannya dalam kontestasi pilpres 2024, Muhaimin Iskandar, di Jl. Widya Chandra IV No. 23, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 20 April 2024. Anies bersama keluarganya tiba di rumah dinas Cak Imin pukul 14.46 WIB. TEMPO/Defara
Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.


Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

13 hari lalu

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo di Jakarta, Jumat 12 Mei 2023. ANTARA/Fath Putra Mulya
Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?


Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

14 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.


Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

17 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.


PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

17 hari lalu

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat saat ditemui usai debat Capres 2024 di Istora Senayan, Minggu, 7 Januari 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.


Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

19 hari lalu

Menteri Sosial Tri Rismaharini didampingi Dubes RI di Paris Mohamad Oemar beserta Isteri, berfoto bersama Anak-Anak Muda Indonesia  dalam silaturahmi Lebaran di KBRI Paris, Perancis, Kamis (11/4).
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.