TEMPO.CO, Mojokerto - Kepolisian mengancam akan menindak tegas masyarakat yang nekat memblokir jalan sebagai bentuk protes atas pencoretan salah satu calon bupati dan wakil bupati Mojokerto dalam Pilkada 2015.
"Kalau itu dilakukan, sama halnya sudah bertindak anarkis, dan sesuai aturan aparat keamanan akan menindak tegas pelakunya termasuk aktor intelektualnya," kata Kepala Kepolisian Resor Mojokerto Ajun Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto, Rabu, 18 November 2015.
Budhi mengimbau kelompok-kelompok yang tidak puas dengan dinamika politik pilkada tetap menyampaikan aspirasi sesuai aturan Undang-undang. "Saya pikir masyarakat kita sudah dewasa. Unjuk rasa silakan tapi tidak boleh anarkis, apalagi mengganggu kepentingan umum atau merugikan pihak lain baik materi maupun jiwa," ujar Budhi.
Polisi dibantu TNI siap mengamankan segala bentuk gangguan keamanan dalam proses pilkada, termasuk aksi blokir jalan. Aparat Polri dan TNI yang dilibatkan dalam pengamanan Pilkada Mojokerto mencapai 2.600 orang baik pasukan organik maupun bantuan dari luar kesatuan.
Aparat setempat dibantu Brimob Polda Jawa Timur dan Batalion Tank Kavaleri 3 Malang. Aparat tak ingin kerusuhan Pilkada Mojokerto 2010 terulang ketika saat itu puluhan mobil dinas pemerintah dibakar akibat salah satu calon tidak lolos tes kesehatan.
Sesuai putusan kasasi Mahkamah Agung, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mojokerto mencoret salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati Mojokerto, Choirun Nisa-Arifudinsjah (Nisa-Syah). Putusan MA itu putusan tetap perkara Tata Usaha (TUN) yang diajukan calon petahana Mustofa Kamal Pasa-Pungkasiadi. Nisa-Syah dicoret karena dianggap memalsukan surat rekom DPP PPP pimpinan Djan Farid yang juga diperoleh Mustofa-Pungkasiadi. Karena rekom PPP tidak sah, Nisa-Syah yang diusung PKB, PPP, PBB, dan Hanura tidak memenuhi syarat minimal suara dukungan parpol untuk pencalonan bupati dan wakil bupati.
Atas putusan MA itu, massa pendukung Nisa-Syah marah dan mengancam akan memboikot atau golput dalam Pilkada yang akan digelar 9 Desember 2015. Tak hanya itu, mereka juga mengancam akan memblokir jalan nasional. "Sesuai kesepakatan dengan kelompok-kelompok relawan, kami akan blokir jalan," kata salah satu aktivis LSM relawan Nisa-Syah, Waras. Belum diketahui kapan aksi blokir jalan dilakukan.
Waras mengatakan, aksi blokir jalan nasional itu akan dilakukan setidaknya di dua titik antara lain di Jalan By Pass Mojokerto dan Jalan Raya Mojosari. Jalan By Pass Mojokerto merupakan jalur utama yang menghubungkan Surabaya-Mojokerto-Jombang-Madiun. Sedangkan Jalan Raya Mojosari merupakan jalan alternatif yang menghubungkan Surabaya-Sidoarjo-Pasuruan-Mojosari-Mojokerto-Jombang.
ISHOMUDDIN