TEMPO.CO, Manokwari - Sebanyak 3.063 personel TNI/Polri disiagakan untuk mengamankan pelaksanaan pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2020 serentak di 9 Kabupaten di Provinsi Papua Barat.
Kepala Biro Operasional Kepolisian Daerah Papua Barat Komisaris Besar Tri Admojo, di Manokawari mengatakan 3.063 personil tersebut sudah termasuk 500 personil (Bantuan Kendali Operasi) BKO Brimob Nusantara.
Dikatakan Atmojo, bahwa 3.063 personil disebar melakukan pengamanan diantaranya, Kabupaten Manokwari dan Pegunungan Arfak 695 personil, Manokwari Selatan 192 personil, Teluk Bintuni 383 personil, Teluk Wondama 248 personil, Fakfak 300 personil, Raja Ampat 320 personil, Sorong Selatan 223 personil, dan Kaimana 227 personil.
"Dari 9 kabupaten ini hanya ada 8 Polres, sehingga jumlah personel Polres Manokwari juga ikut mengamankan Pilkada di Kabupaten Pegunungan Arfak," ujar Atmojo pada acara Coffe Morning bersama awak media Selasa 8 Desember 2020.
Selain itu, Atmojo juga mengungkapkan bahwa Pilkada di 9 kabupaten di Papua Barat, terdapat 1879 TPS, dimana ada empat kriteria TPS, yakni TPS aman, TPS rawan, TPS sangat rawan dan TPS khusus.
"Kategori TPS rawan khusus, 1 TPS biasanya diamankan kurang lebih 1 regu personil, sedangkan seluruh TPS di Papua Barat, tidak ada yang dikategorikan TPS aman, sehingga dalam TPS harus dijaga anggota Polri," ujarnya.
Dia melanjutkan, pola pengamanan pada TPS yang dikategorikan aman, 2 polisi akan ditugaskan mengamankan 5 TPS dibantu 10 linmas. TPS rawan dijaga oleh 2 anggota polisi mengamankan di 2 TPS dibantu 4 linmas, sangat rawan 2 polisi 1 TPS dan 2 linmas.
Pada TPS aman ada dua personil polri, dua TPS dan dua Linmas. TPS Rawan dua personil, dua TPS dan Dua Linmas, TPS sangat rawan dua Polri, satu TPS dan dua Linmas dan TPS khusus ditempatkan satu regu.
"Ini hanya pola pengamanan yang dilaksanakan oleh Polri, karena kita tidak mau ambil risiko dengan tidak menempatkan polisi sehingga minimal setiap TPS harus ada polisi," terangnya.
Dia menambahkan dengan melihat kondisi geografis yang ada di sebagian wilayah Papua Barat, khususnya daerah terluar, tidak dimungkinkan 1 personil dapat mengamankan 2 TPS, sehingga di TPS ini minimal akan ditempatkan 1 personil.
"Untuk TPS rawan khusus pada areal yang tidak terjangkau dari semua transportasi hanya lewat udara, seperti di Teluk Bintuni pola pengamanannya 1 TPS akan dijaga 4 personil," tandasnya.
Sementara, ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Papua Barat, Nazil Hilmie, menghinbau kepada warga di 9 kabupaten pelaksana Pilkada 2020 untuk tidak terjebak dalam politik uang di hari terakhir jelang pencoblosan.