TEMPO.CO, Medan - Kader Gerindra Suryani Paskah Naiborhu berbalik arah mendukung pasangan calon nomor urut satu Akhyar Nasution -Salman Alfarisi (AMAN). Keputusan itu setelah ia batal diusung Partai Gerindra menjadi wakil wali kota mendampingi Bobby Nasution di pilkada Medan.
Ia mengabaikan perintah partai mendukung paslon nomor urut dua
Bobby Nasution - Aulia Rachman. Tudingan kalau dirinya melawan partai tak dipedulikan kerabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ini.
"Ini inisiatif saya sendiri sebagai warga Kota Medan. Saya Kristen, saya berdoa untuk calon pemimpin Kota Medan dan jawaban doa saya harus bertemu Pak Akhyar," kata Suryani kepada wartawan di posko pemenangan AMAN di Jalan Sudirman, Kota Medan, Rabu, 18 November 2020.
Ditanya soal keanggotaan partai, kader Gerindra sejak 2019 ini berpendapat, pilihannya adalah hak pribadinya sebagai warga negara Indonesia dan sebagai warga Kota Medan. Soal sanksi partai, pebisnis kelapa sawit ini angkat bahu.
"Ya, kita lihat aja nanti. Pastinya kita akan bergerak bersama tim, selama ini saya biasa sosialisasi ke masyarakat untuk pergerakan saya juga. Mulai hari ini saya memutuskan akan menyosialisasikan Pak Akhyar Nasution - Salman untuk wali kota Medan," ucapnya tersenyum.
Sebelum menjatuhkan putusan kepada paslon AMAN, Suryani mengikuti dan mencari tahu rekam jejak Akhyar selama menjadi wakil wali kota sampai menjabat pelaksana tugas wali kota. Menurut dia, Akhyar memiliki sikap peduli dan jiwa sosial yang tinggi. Kepada umat Kristiani, dia memberikan honor guru minggu dan penjaga gereja. Padahal sempat muncul isu kalau paslon ini terpilih maka umat Kristen terpinggirkan karena pasangan Akhyar dari PKS.
"Isu itu bohong... Dulu zaman gubernurnya Pak Gatot yang juga kader PKS, lebih dari sepuluh kepala dinas beragama Kristen. Kepala biro strategis juga banyak diisi pejabat beda agama," sebut kader Gerindra ini.
Akhyar mengucapkan terima kasih atas dukungan Suryani. Katanya, visi dan misi AMAN adalah membuat Medan berkarakter dengan keberagaman dan multikulturalismenya.
Selain itu, ia akan fokus dengan program sertifikasi rumah ibadah dan pembuatan ATM beras di rumah ibadah. "Nanti, Pemkot Medan yang menyediakan mesinnya, berasnya dari jamaah rumah ibadah," kata Akhyar.