TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terburu-buru mengklaim pasangan Jhon Wempi Wetipo-Habel Melkias Suwae menang dalam pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur Papua 2018-2023. Pasangan itu diusung oleh PDIP dan Partai Gerindra dalam kontestasi pemilihan kepala daerah alias Pilkada 2018.
"Terlalu cepat dan tergesa-gesa mengklaim jagoannya menang," kata Hinca dalam keterangan resminya, Sabtu, 30 Juni 2018.
Baca juga: Bawa Logistik Pilkada Papua, Kepala Distrik Tewas Diserang KKB
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengklaim, partainya menang 60 persen dalam pilkada 2018 di tingkat kabupaten dan kota. Hasto mengakui PDIP hanya memenangi pilkada di enam daerah dari 17 provinsi, salah satunya Papua. Provinsi lainnya, yakni Bali, Jawa Tengah, Maluku, Maluku Utara, dan Sulawesi Selatan.
PDIP bersama dengan Partai Gerindra mengusung Jhon Wempi Wetipo-Habel Melkias Suwae dalam pemilihan kepala daerah alias pilkada 2018 di Papua. Pasangan ini melawan Lukas Enembe-Klemen Tinal, yang diusung Demokrat dan sejumlah partai lain.
Menurut Hinca, data sementara yang dicatat Partai Demokrat memperlihatkan jagoannya, Lukas Enembe-Klemen Tinal unggul dari Jhon Wempi Wetipo-Habel Melkias Suwae. Lukas-Klemen memperoleh 65,49 persen atau 727.300 suara, sementara lawannya hanya 34,51 persen atau 383.312 suara. Data itu tercatat di pusat tabulasi data Partai Demokrat dengan total 1.110.612 suara yang masuk.
"Sumber data ini dicatat real dari Bidang Saksi Tim LUKMEN. Saat ini, suara masih terus dihitung dengan sisa suara 2.300.695 yang belum masuk," ujar Hinca.
Baca: Cerita Kapolri Tito Karnavian Tangani Pilkada Papua
Adapun Tim Koalisi Papua Bangkit (KPB) II juga menyayangkan pernyataan elite PDIP yang menyebut kemenangan Jhon Wempi Wetipo-Habel Melkias Suwae. Ketua Tim KPB II Mathius Awoitauw meminta hitung cepat atau quick count yang dirilis dalam laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus diperbarui.
"Sangat terburu-buru dan menyesatkan masyarakat Papua," kata Mathius.
Ketua Tim Koalisi Papua Bangkit Jilid II, Mathius Awitauw menuding pernyataan PDIP sangat terburu-buru dan menyesatkan masyarakat Papua. Pasalnya, proses penghitungan suara masih berlangsung bahkan sebagian besar masih pleno di tingkat PPD.
“Yang terjadi adalah perhitungan cepat lewat portal KPU. Data terakhir yang kami peroleh baru 19,19 persen, jadi masih ada 80 sekian persen TPS yang belum masuk, termasuk jumlah suara sah yang masuk,” ujar Mathius yang didampingi Sekretaris Koalisi, Kusmanto, Sekretaris DPD Demokrat Papua, Carolus Bolly dan perwakilan koalisi lainnya dalam konferensi pers di Jayapura pada Sabtu lalu.
Menurut Mathius, guna menghindari klaim tersebut, ia meminta perhitungan cepat yang dirilis melalui portal resmi KPU harus terus diperbaharui. Pihak KPU, kata dia, harus bekerja secara profesional dengan seadil-adilnya agar semua data yang dinaikkan dapat dihitung secara keseluruhan.