Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pencemaran Sungai Citarum, Ini Solusi dari Dedi Mulyadi

Reporter

Editor

Purwanto

image-gnews
Bakal calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tiba di RS Hasan Sadikin untuk jalani pemeriksaan kesehatan di Bandung, 11 Januari 2018. Empat pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat akan mengikuti pemeriksaan ini. ANTARA
Bakal calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tiba di RS Hasan Sadikin untuk jalani pemeriksaan kesehatan di Bandung, 11 Januari 2018. Empat pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat akan mengikuti pemeriksaan ini. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan gagasan mengenai penyelesaian masalah pencemaran sungai Citarum. Bukan reboisasi atau pencanangan-pencanangan, tapi membenahi pendapatan masyarakat sekitar Gunung Windu dan Gunung Wayang. 

"Selama masyarakat di sekitar Gunung Windu dan Gunung Wayang tidak di-clear-kan mata pencahariannya, maka tidak akan selesai," kata Dedi, yang juga Ketua Pengurus Partai Golkar Jawa Barat ini saat berkunjung ke Kantor Tempo, Selasa, 3 April 2018. 

Sungai Citarum melintang sepanjang 300 kilometer dari Gunung Wayang, Bandung dan bermuara di Karawang. Di sungai terpanjang di Jawa Barat ini, ada tiga bendungan besar yakni Jatiluhur, Cirata dan Saguling. Lebih dari 500 pabrik besar berada di pinggirnya. Selain itu, Citarum disebut sebagai salah satu sungai paling tercemar di dunia.

Dedi menawarkan solusi mendirikan kampung-kampung adat untuk masyarakat sekitar hutan tersebut. "Bikin lanskap 40x40 lalu mereka digaji sebagai tenaga harian lepas Rp 1 juta per bulan," kata Bupati Purwakarta ini. "Itu di daerah aliran sungai."

Mereka kemudian diberi tugas menanam pohon dan merawat hutan. "Jadi dikapling saja, itu bukan dikasih, melainkan untuk dijaga," kata Dedi. Sementara untuk anak muda di sana, akan diberikan pendidikan pariwisata.

Dedi berpendapat selama ini masyarakat Gunung Windu dan Gunung Wayang hidup dari berkebun sayur mayur, seperti kentang dan kol. Lantaran tumbuh di daerah dingin, para pekebun kentang terus naik posisinya ke atas dan merambah gunung. Padahal, menurut Dedi, berdasarkan ajaran sunda, gunung dan hutan harus disakralkan dan tidak boleh dieksploitasi. "Kehidupan di tatar Sunda bergantung pada gunung. Kalau gunung dicabut, kehancuran akan terjadi."

Dia lantas mengutarakan salah satu solusi lain yang perlu dilakukan. Dedi merujuk pada konsep pembangunan Belanda, yakni membangun perkebunan teh di gunung-gunung sehingga masyarakat tak merambah hutan. Belanda juga membangun bendungan kecil yang dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik, serta membangun persawahan di sebelah utara. "Prinsip dasar itu kini diporak-porandakan," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masalah lain yang juga muncul dan harus dibenahi, adalah turunnya pendapatan dari perkebunan teh. Dedi menganggap itu bagian dari masalah yang harus dibenahi, yaitu melalui menajerialnya. Sebab, kerugian pada pendapatan di perkebunan teh, menjadikan masyarakat akan kehilangan mata pencaharian yang berujung pada perusakan ekosistem di selatan Jawa Barat.

Solusi berikutnya, kata dia, regulasi yang mewajibkan perumahan dan pabrik dibangun menghadap sungai, bukan membelakangi sungai. Dengan begitu, dia berharap masyarakat mau mengurus sungai. "Nanti tak boleh lagi ada toilet ke situ, harus menghadap sungai."

Namun Dedi mengatakan tetap membutuhkan keterlibatan kementerian terkait dan pemerintah provinsi dalam penyelesaian masalah Citarum. "Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, Menteri PUPR, yuk bareng-bareng cari solusi agar tak buang limbah ke sungai. Keputusannya di sana," ujar dia. "Karena Citarum adalah peradaban."

Dedi Mulyadi merupakan calon wakil gubernur Jawa Barat yang diusung Partai Golkar dan Partai Demokrat pada pemilihan kepala daerah serantak 2018 ini. Dia dipasangkan dengan Deddy Mizwar sebagai calon gubernur. Selian pasangan Dedy-Dedi, pemilihan tahun ini diikuti empat pasang calon Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, Sudrajat-Ahmad Syaiku, Tubagus Hasanuddin-Anton Charlian.

CAESAR AKBAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kritik ATM Beras, Dedi Mulyadi: Mestinya Kementan Libatkan Bulog

28 April 2020

Warga menggunakan ATM Pertanian Si Komandan untuk mendapatkan beras gratis di Kodim 0501/Jakarta Pusat, Senin, 27 April 2020. Setiap harinya tersedia 1,5 ton beras pada ATM tersebut yang diperuntukkan bagi 1.000 warga prasejahtera. Tempo/Tony Hartawan
Kritik ATM Beras, Dedi Mulyadi: Mestinya Kementan Libatkan Bulog

Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi mengkritik program ATM beras yang dicanangkan Kementerian Pertanian.


Dedi Mulyadi Minta Ridwan Kamil Setop Sementara Operasi Bus AKDP

29 Maret 2020

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Terapkan Metode Korea Selatan Dalam Tangani Covid-19.
Dedi Mulyadi Minta Ridwan Kamil Setop Sementara Operasi Bus AKDP

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi meminta Gubernur Jabar Ridwan Kamil menghentikan sementara operasional bus AKDP.


Dedi Mulyadi Siap Mundur dari AKD Demi Kompromi Airlangga-Bamsoet

25 November 2019

Ketua DPD Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto tiba di Kediaman Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jakarta, untuk menyampaikan kondisi internal Golkar dan pencalonan Airlangga. Istman /Tempo
Dedi Mulyadi Siap Mundur dari AKD Demi Kompromi Airlangga-Bamsoet

Sebagai pendukung Airlangga Hartarto, Dedi Mulyadi mengaku siap mundur dari Wakil Ketua Komisi IV DPR untuk mengakomodir kubu Bamsoet.


Dedi Mulyadi Sebut Munas Sering Jadi Pangkal Perpecahan Golkar

13 Juli 2019

Ketua DPD 2 Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi ditemui saat Open House di rumah dinas Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, di Jakarta, Rabu 5 Juni 2019. Tempo/Budiarti Utami Putri
Dedi Mulyadi Sebut Munas Sering Jadi Pangkal Perpecahan Golkar

Dedi Mulyadi mengatakan Munas Golkar sering menjadi pangkal perpecahan partai berlambang beringin itu.


Kubu Airlangga Klaim Kantongi 400 Dukungan untuk Munas Golkar

8 Juli 2019

Ketua DPD 2 Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi ditemui saat Open House di rumah dinas Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, di Jakarta, Rabu 5 Juni 2019. Tempo/Budiarti Utami Putri
Kubu Airlangga Klaim Kantongi 400 Dukungan untuk Munas Golkar

Yorrys juga mengklaim Bambang Soesatyo mengantongi 400 lebih dukungan dari DPD I, DPD II, dan ormas Golkar sebagai tiket maju ke Munas Golkar.


Dedi Mulyadi Ungkap Alasan Pencopotan Ketua DPD Golkar Cirebon

6 Juli 2019

Ketua DPD 2 Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi ditemui saat Open House di rumah dinas Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, di Jakarta, Rabu 5 Juni 2019. Tempo/Budiarti Utami Putri
Dedi Mulyadi Ungkap Alasan Pencopotan Ketua DPD Golkar Cirebon

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi membantah


Dedi Mulyadi Diperkirakan Lolos ke Senayan

30 April 2019

Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut empat Dedi Mulyadi membantu memasang genting dalam kunjungannya di Kampung Mangga Hurip, Tasikmalaya, Jawa Barat, 14 April 2018. ANTARA/Adeng Bustomi
Dedi Mulyadi Diperkirakan Lolos ke Senayan

Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi diproyeksikan lolos menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2019-2024.


Dedi Mulyadi Minta Kader Golkar Jawa Barat Tak Meniru Bowo Sidik

10 April 2019

Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf, Dedi Mulyadi saat bertemu dengan cawapres Ma'ruf Amin di Gedung Kembar Purwakarta, Jawa Barat pada Rabu, 3 Oktober 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Dedi Mulyadi Minta Kader Golkar Jawa Barat Tak Meniru Bowo Sidik

Golkar Jawa Barat mengirimkan surat edaran untuk menghindari politik uang sebagaimana kasus yang dialami Bowo Sidik.


Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Jabar Disambut Kotoran Kampret di Bekasi

27 Maret 2019

Gedung Joang (Juang) Bekasi. wikipedia.org
Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Jabar Disambut Kotoran Kampret di Bekasi

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) wilayah Jawa Barat, Dedi Mulyadi, disambut kotoran kampret atau kelelawar saat mengunjungi Gedung Juang Bekasi.


Ridwan Kamil: Tidak Ada Laporan Warga Jawa Barat Susah Makan

10 Januari 2019

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, pada acara
Ridwan Kamil: Tidak Ada Laporan Warga Jawa Barat Susah Makan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengklaim, tidak ada daerah di wilayahnya yang krisis pangan.