TEMPO.CO, Boyolali - Bupati Subang Irmas Aryumningsih tetap bisa ikut Pilkada 2018 meski baru saja ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. "Soal itu kami berdasarkan aturan KPU (Komisi Pemilihan Umum). Karena KPU sebagai penyelenggara Pilkada," kata Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo saat ditemui di Gedung Mahesa, Kabupaten Boyolali, pada Rabu, 14 Februari 2018.
Tjahjo mengatakan, aturan dari KPU sudah jelas menyatakan bahwa pasangan calon kepala daerah bisa diganti jika yang bersangkutan meninggal dunia, sakit, atau menjadi terpidana berkekuatan hukum tetap. "Jadi walaupun dia ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dan ditahan, ya masih boleh (ikut Pilkada)," kata Tjahjo.
Baca juga: Bupati Subang Tertangkap Tangan, Berikut Jumlah Harta Kekayaannya
Seperti diketahui, Irmas menjabat sebagai Bupati Subang sejak 11 April 2016. Sebelumnya, Irmas merupakan pelaksana tugas (Plt) bupati sebelumnya, Ojang Sohandi, yang terjerat perkara suap kasus penyalahgunaan anggaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tahun 2014. Ojang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada 11 April 2016.
Adapun Irmas saat ini sedang mengikuti kontestasi Pilkada Serentak 2018. Irmas, yang berpasangan dengan Sutarno, merupakan calon bupati dan wakil bupati Subang nomor urut dua. Mereka didukung Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Berkarya.
Tjahjo mengatakan, jika Bupati Subang Irmas nantinya ditetapkan statusnya sebagai tersangka oleh KPK, asas praduga tidak bersalah tetap berlaku dalam kontestasi Pilkada. "Kalau aturan itu kita langgar, nanti dia bebas (tidak terbukti salah di pengadilan) bagaimana," kata Tjahjo.
Baca juga: 2 Bupati Subang Sebelum Imas Aryumningsih Tersandung Korupsi
Dengan asas praduga tidak bersalah yang harus menunggu putusan hukum berkekuatan tetap, Tjahjo menambahkan, tahun lalu ada salah seorang calon kepala daerah yang meski sedang ditahan tetap menang mutlak. "Ya dilantik. Tapi setelah dilantik pengadilan memutuskan dia bersalah, ya diganti. Ada juga (kepala daerah) yang dilantik di tahanan," kata Tjahjo.
Kendati demikian, Tjahjo mengingatkan seluruh kepala daerah maupun calon kepala daerah yang berkontestasi di Pilkada 2018 agar selalu berhati-hati "Pesan saya satu, hindari money politic (politik uang). Itu salah satu awal penyebab korupsi," kata Tjahjo.