TEMPO.CO, SEMARANG - - Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Sudirman Said ingin memutuskan rantai kepemimpinan yang kerap menjadi 'pasien' Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sudirman mengklaim, bersama pasangannya Ida Fauziyah maju Pilkada Serentak 2018 di Jawa Tengah karena ingin provinsi ini tak menjadi pasien KPK.
"Kami ikut Pilkada bukan untuk menambah pimpinan daerah yang berurusan dengan KPK. Kami hadir untuk memperbaiki Jateng," kata Sudirman di Kabupaten Semarang, Jumat 9 Februari 2018.
BACA: Usai Muhaimin Mengaku Digoda Rp 50 M untuk Gagalkan Sudirman Said
Sebagai aktifis antikorupsi yang sudah ditekuninya selama 10 tahun, Sudirman Said ingin Jateng menjadi pemerintahan yang bersih. Dalam rangka bersih itu pun, ia tidak ingin sendirian. Kelak, jika terpilih ia akan mengajak aparat dibawah kepemimpinannya juga ikut menjauhi korupsi.
Soal keterlibatan Ganjar Pranowo dalam kasus korupsi e-KTP, Sudirman menyarankan agar publik tidak menghakimi lebih awal atas kasus tersebut. Ia justru menyarankan agar masyarakat tetap menggunakan azas praduga tak bersalah.
BACA: Ganjar Pranowo di Pusaran Korupsi E-KTP
"Jangan buru-buru menjatuhkan vonis. Biarkan mekanisme hukum berkerja. Saya meyakini sebagai lembaga yang dipercaya publik, KPK tidak akan sembrono (sembarangan)," ujar Sudirman.
Sudirman Said juga menegaskan, pasangannya Ida Fauziyah merupakan kader PKB yang bersih. Selama empat tahun di kursi DPR, Ida merupakan sosok yang berintegritas dan menjaga amanah rakyat. FITRIA RAHMAWATI