TEMPO.CO, Jakarta - Bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno mengatakan awalnya tidak menyangka dirinya akan dicalonkan oleh PDI Perjuangan mendampingi Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Kata Puti, dirinya baru ditetapkan maju di Pemilihan Gubernur Jawa Timur pada tanggal 9 Januari 2018, sepulangnya dari Tokyo, Jepang.
Kunjungan dia ke Tokyo saat itu dalam rangka menjadi pembicara dosen lepas di Soekarno Research Center di Universitas Kokushikan. Sebagai cucu Soekarno, ia diminta berbicara soal pemikiran-pemikiran Bung Karno. Puti turut mengajak keluarganya, sekalian untuk berlibur di sana.
BACA: Kisah di Balik Penetapan Puti Guntur Sebagai Cawagub Jawa Timur
"Sebelum saya berangkat ke Tokyo memang ada kabar itu (dicalonkan mendampingi Gus ipul). Tapi saya pikir ah tidak mungkin," Kata Puti saat berkunjung ke kantor Tempo, Kamis, 18 Januari 2018.
Puti mengaku sempat ditelepon oleh Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, dua hari sebelum ia meninggalkan Tokyo. Namun, Hasto hanya bertanya kapan akan pulang ke Indonesia.
"Saya mendengar Bu Megawati berkata 'To, kapan dia (Puti) pulang? Tanyain," kata Puti menirukan percakapan mereka kala itu.
Menurut Puti, saat menelepon, Hasto sedang bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Gus Ipul. Saat itu, Gus Ipul sudah menyampaikan kepada Megawati soal saran-saran dari kiai sepuh di Jawa Timur soal sosok pendamping dia. Sebelumnya, Abdullah Azwar Anas mengundurkan diri sebagai pendamping Gus Ipul setelah tersebar foto syur yang diduga merupakan dirinya.
Baca juga: Siap Maju Pilkada Jabar, Puti Soekarno Serahkan Keputusan ke PDIP
Sesampainya di Indonesia, barulah Puti diberi tahu soal penunjukkan dirinya oleh Megawati sebagai pendamping Gus Ipul di Pilgub Jawa Timur. Ia mengaku sempat berdebat dengan bapaknya, Guntur Soekarnoputra, terkait pencalonan tersebut.
"Debat terakhir saat saya meminta restu, beliau setuju (Puti dicalonkan di Jawa Timur)," tutur Puti Guntur Soekarno
Pada Pilgub Jawa Timur pasangan Gus Ipul-Puti yang diusung PDIP, PKB, PKS, dan Gerindra akan bersaing dengan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak. Pasangan Khofifah-Emil diusung oleh Partai Golkar, Demokrat, Hanura, NasDem, PPP, dan PAN.
ADAM PRIREZA