TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menghimbau anggota Polri yang ikut pilkada menanggalkan atribut kepolisian usai penetapan pasangan calon pada 12 Februari 2018. Menurut Setyo imbauan itu untuk menjaga netralitas polisi selama pelaksanaan pilkada.
“Kami sudah menghimbau mereka tidak memakai atribut Polri,” kata Setyo di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Senin, 15 Januari 2018.
Baca: Banyak Jenderal Ikut Pilkada, KSAD: Jangan Ragukan Netralitas TNI
Polri, ujar Setyo, juga telah mengeluarkan larangan kepada para anggota yang bertugas mengamankan pilkada untuk tidak mengunggah foto dengan para kandidat calon. Sebab, bila itu dilakukan bisa menimbulkan persepsi di masyarakat bahwa Polri tidak netral.
“Tidak boleh foto selfie dengan para calon yang nanti diunggah di medsos karena akan ada image yang berbeda-beda,” ucap Setyo.
Tiga perwira tinggi polri akan menyalonkan diri sebagai calon kepala daerah adalah Inspektur Jenderal Safaruddin, Inspektur Jenderal Anton Charliyan, dan Inspektur Jenderal Murad Ismail.
Simak: Bahas Pengamanan Pilkada, Kapolri Temui Mendagri Tjahjo
Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah merotasi jabatan tiga jenderal itu Sabtu, 6 Januari 2018. Rotasi bertujuan mencegah penyalahgunaan wewenang oleh mereka selama mengikuti proses pilkada.
Safaruddin digeser menjadi perwira tinggi Badan Intelijen Keamanan Polri, Anton Charliyan dimutasi menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Sespimti Sespim Lemdiklat Polri dan Murad Ismail dimutasikan menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Brimob Korps Brimob Polri.
Lihat: Kapolri Tito Lantik Pengganti Jenderal Polri yang Ikut Pilkada
Mutasi itu tertuang dalam Surat Telegram bernomor ST/16/I/2018 tertanggal 5 Januari 2018 yang ditandatangani Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia Inspektur Jenderal Arief Sulistyanto.
Tito juga meminta ketiga pati Polri untuk mengundurkan diri setelah penetapan pasangan calon pada 12 Februari 2018. Hal itu juga untuk menjaga netralitas dan menghindari penyalahgunaan wewenang.