TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar pencocokan dan penelitian (Coklit) serentak di 171 daerah yang akan mengikuti Pilkada 2018. Kegiatan pemutakhiran data daftar pemilih ini akan dilakukan pada 20 Januari 2018.
“Gerakan Coklit serentak ini akan digelar di 171 daerah yang mengikuti Pilkada, namun ada 381 daerah yang akan terlibat dalam proses ini,” kata Ketua KPU Arief Budiman di kantornya, Minggu 14 Januari 2018.
Menurut Arief, untuk pelaksanaan Coklit serentak 20 Januari 2018 itu, KPU mengirimkan tujuh komisionernya ke sejumlah daerah. Jika Arief Budiman akan turun ke Jawa Timur, enam komisioner lainnya seperti Evi Novida akan ke Sumatera Utara, Wahyu Setiawan akan ke Jawa Tengah, Viryan ke Kalimantan Barat, Pramono Ubaid Tanthowi akan ke Sulawesi Selatan, lham Saputra akan ke Jawa Barat, dan Hasyim Asy'ari akan ke Bali.
“Lima komisioner tingkat provinsi akan ikut bergabung dengan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih," kata Arief Budiman.
Jadi, lanjut Arief, jajaran KPU yang akan turun melakukan gerakan Coklit serentak 20 Januari 2018 meliputi, 7 komisioner KPU tingkat pusat, 155 komisioner di tingkat provinsi, 1.905 komisioner tingkat kabupaten/kota, 27.820 panitia pemilihan kecamatan atau PPK, 193.602 panitia pemungutan suara atau PPS, serta 385.791 petugas pemutakhiran data pemilih atau PPDP.
Seluruh jajaran tersebut akan tersebar di 171 daerah yang akan menyelenggarakan Pilkada serentak yang meliputi 5.564 kecamatan, 64.534 desa/kelurahan, dan kurang lebih 385.791 TPS.
Arief berharap, dengan gerakan coklit serentak tersebut akan meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada 2018. Coklit ini akan digelar selama 30 hari sejak hari pertama 20 Januari 2018. “Orang-orang ini diharapkan akan mampu menggulirkan informasi-informasi tentang coklit terhadap orang-orang disekitarnya,” kata Arief.
DEWI NURITA