TEMPO.CO, Medan - Pasangan calon gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus mendaftar menjadi calon peserta pilgub Sumut di hari terakhir pendaftaran. Pasangan ini disambut meriah oleh tarian Reog Ponorogo dan Tarian Gundala-gundala yang berasal dari Suku Karo.
Bersama para relawan yang mendampingi, Djarot dan Sihar berjalan kaki sekitar 300 meter sebelum masuk ke Kantor KPU Sumatera Utara. Keduanya juga didampingi oleh anggota DPR Fraksi PDIP, yaitu Junimart Girsang dan Trimedya Panjaitan. Istri dari Djarot dan Sihar pun hadir beberapa saat setelah Djarot dan Sihar masuk dalam ruangan KPU.
Baca: Pengamat: Djarot-Sihar Komposisi Etnik yang Pas di Pilgub Sumut
Ramainya simpatisan saat Djarot dan Sihar dari PDI Perjuangan membuat pengamanan pun diperketat. Bahkan Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw juga tampak di sekitar kantor KPU Sumatera Utara.
Meski begitu, relawan dari partai koalisi PDIP, yaitu Partai Persatuan Pembangunan tidak tampak hadir menghantarkan Djarot dan Sihar. Diduga ketidakhadiran relawan dari PPP disebabkan penolakan yang sempat terjadi dari para kader di DPW PPP Sumatera Utara kepada pasangan Djarot dan Sihar.
Baca: Bawaslu Temukan Potensi Jual-Beli Suara dalam Pilkada 2018
Sayangnya ketika coba dikonfirmasi kepada Ketua DPW PPP Sumatera Utara, Yulizar Pargulitan Lubis yang juga tidak hadir ke KPU Sumatera Utara, panggilan telpon yang coba dilakukan Tempo belum mendapat jawaban.
Hingga hari terakhir pendaftaran, KPU Sumut telah menerima tiga pasangan yang mendaftar untuk pilgub Sumut. Mereka adalah Edy Rahmayadi-Musa Rajeckshah, JR Saragih-Ance Selian dan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.