TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan penundaan rekomendasi PDIP untuk oleh pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jawa Tengah 2018 bukan hal krusial. Menurut dia, ini hanya persoalan teknis. "Sabar… mungkin wingi nganu to… mangsine entek (mungkin kemarin itu pas tintanya habis)," kata Ganjar berseloroh di Semarang, Jumat 5 Januari 2018.
Rekomendasi PDIP untuk calon gubernur dan wakil gubernur Jawa tengah akan disampaikan pada 7 Januari 2018. “Tanggal pitu sesuk (tanggal 7 Januari besok akan diumumkan).
Baca:
Ganjar Pranowo Siap Mundur jika Terlibat ...
Ganjar Pranowo dan Melchias Mekeng Tidak Memenuhi Panggilan KPK
Ganjar mengaku tenang mengahadapi jadwal rekomendasi PDIP untuk calon gubernur Jawa Tengah. Ia mengatakan tidak memiliki persiapan apa pun. "Tenang aja, dapat rekom atau tidak dapat rekom tetap jalan." Dalam tradisi PDI Perjuangan, kata dia, jika rekomendasi datang, langsung akan dibentuk tim pemenangan.
Sebagai kader partai, kata dia, harus taat perintah. Menurut dia, tidak ada kader dalam tradisi PDI Perjuangan yang mengklaim pasti maju, dan pasti menang. "Jawa Tengah punya sejarah lama itu.”
Dia menceritakan, dulu pun namanya juga mendadak muncul dalam pencalonan gubernur Jawa Tengah. “Tiba-tiba dulu ada nama Ganjar.”
Baca juga: Di Pilkada Jawa Barat, PKS Tunggu Gerindra hingga Awal Desember ...
Ia mengaku siap ditugasi lagi dan siap untuk tidak ditugasi. “Ditugasi aja siap, masak gak ditugaskan gak siap," ungkapnya.
Ganjar menilai, demokrasi di Indonesia memulai segala tatanan dari partai. Sebab itulah, kini ia sebagai petugas partai yang tinggal menunggu perintah saja. “Kalau kita ingin menghormati sistem kepartaian ya begini."
Yang penting saat ini, kata Ganjar adalah mengerjakan tugas-tugasnya. Ia menyebutkan di antara tugasnya adalah mengatasi rob dan menata kota lama. Hasilnya diserahkan kepada penilaian publik. “Komunikasi dengan pusat (DPP) jalan terus, namanya kader ya komunikasi."
Lihat:
Ganjar Pranowo Diduga Terima Uang E-KTP ...
Ganjar Pranowo Bantah Kesaksian Nazaruddin ...
Nama Ganjar disebut-sebut sebagai salah satu penerima uang korupsi KTP elektronik. Gara-gara perkara ini hubungannya dengan PDIP diisukan telah merenggang. Bahkan jarak itu semakin melebar menjelang Pilkada Jawa Tengah.
Sejumlah sumber di PDIP mengatakan, setelah dilantik menjadi gubernur Jawa Tengah pada 2013, Ginanjar dianggap kurang aspiratif terhadap kader PDIP di porvinsi itu. Sehingga DPP PDIP diisukan ragu kembali mengusung Ganjar dalam Pilkada Jawa Tengah. Padahal secara elektabilitas, Ganjar masih terkuat di Jawa Tengah. Survei Populi Center pada pertangahan 2017 menunjukkan hasil elektabilitas Ganjar berada diangka 51,6 persen.
Ganjar tidak membantah ada isu yang menyebut bahwa dirinya kurang aspiratif terhadap kader partai. “Ada isu itu, bahwa saya disebut tidak aspiratif oleh sejumlah anggota DPR,” katanya. “Namun itu karena saya terlalu keras dalam memberantas korupsi, sehingga saya menutup pintu korupsi bagi mereka.”
FITRIA RAHMAWATI | FAJAR FEBRIANTO