TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan kepastian mundur tidaknya ia dari Kabinet Kerja untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur akan disampaikan saat mendaftar ke KPU Jawa Timur.
"Tanggal 8-9-10, Insya Allah sesuai jadwal KPUD. Antara 8-9-10 bismillah saya dan Mas Emil akan mendaftarkan diri sebagai paslon cagub dan cawagub Jawa Timur," kata Khofifah di Jakarta, Kamis, 4 Januari 2018.
Baca juga: Khofifah Apresiasi Rencana Yenny Wahid Maju di Pilkada Jawa Timur
Khofifah menyampaikan hal tersebut di sela rapat koordinasi Tikor Bansos Pangan 2018 di gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata.
Khofifah mengklaim sudah melaporkan hal tersebut kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Dalam Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2017 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pilkada tahun 2018 pendaftaran pasangan calon dibuka pada 8-10 Januari 2018. Dalam peraturan itu, pemungutan suara digelar serentak pada 27 Juni 2018.
Khofifah juga sudah mulai bergerak dan membuka posko pemenangan sejak akhir Desember 2017.
Sebelumnya ia memastikan tiga partai politik segera mengeluarkan surat rekomendasi untuk turut mendukung dirinya maju dalam pilgub Jatim.
Ke tiga partai politik, yaitu Nasdem, PPP, serta satu lagi adalah partai politik nonparlemen, yaitu Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia atau PKPI.
Menteri Sosial Republik Indonesia itu sebelumnya telah mengantongi surat rekomendasi dari tiga partai politik lainnya, yaitu Demokrat, Golkar, dan Hanura, untuk maju di Pilkada Jatim 2018 berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak.
Saat ini, Khofifah masih intens berkomunikasi dengan Partai Amanat Nasional, yang belakangan juga ramai diberitakan akan turut mendukungnya.
Selain menjalin komunikasi intensif dengan partai-partai politik pendukungnya, Khofifah menambahkan, pihaknya juga sedang menguatkan elemen lain dan relawan yang tersebar di Jawa Timur.
Khofifah Indar Parawansa yang berpasangan dengan Emil di Pilkada Jatim 2018 akan berhadapan dengan duet calon Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas. Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar resmi diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Adapun Gerindra, PAN, dan PKS saat ini belum menentukan calon mereka.