TEMPO.CO, Yogyakarta - Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid belum mengumumkan keputusannya soal kesediaannya dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur atau pilgub Jatim, seperti yang ditawarkan Partai Gerindra. Meski begitu, Yenny sudah bicara mengenai hal ini dengan keluarga besar Gus Dur.
Alissa Wahid, anak sulung Gus Dur, mengungkapkan hal itu setelah ditemui Tempo di Yogyakarta, Rabu, 3 Januari 2018. Menurut putri sulung Gus Dur ini, Yenny telah mendiskusikan ihwal dukungan Gerindra terhadap dia dalam pilgub Jatim. Namun Alissa tidak merinci isi diskusi itu. “Silakan menunggu, nanti Yenny akan berikan keputusan,” katanya di Yogyakarta.
Menurut Alissa, secara umum, keluarga Gus Dur mengambil sikap nonpolitik praktis. Begitu pula dengan Jaringan Gusdurian, yang dipimpin Alissa. Sikap nonpolitik praktis itu dia contohkan ketika pemilihan presiden 2014.
Baca: Gerindra Pertimbangkan Usung Yenny Wahid di Pilgub Jatim 2018
Jika Yenny maju dalam pilgub Jatim, dia akan bertarung dengan Saifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa. Keduanya memiliki darah keturunan Nahdlatul Ulama (NU) dan barisan penyokong tokoh NU. Gus Ipul, sapaan Saifullah, maupun Khofifah punya hubungan dan sejarah yang panjang dengan keluarga Gus Dur.
Baca: Muncul Nama Yenny Wahid di Pilgub Jatim, PKS Ingin Alternatif
Nama Yenny Wahid muncul sebagai calon gubernur dalam pilgub Jatim setelah dia bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Nama Yenny menjadi salah satu pilihan bagi koalisi Gerindra, Partai Amanat Nasional, dan Partai Keadilan Sejahtera, yang hingga kini belum mengumumkan calon gubernur untuk Jawa Timur. Rencananya, Kamis, 4 Januari 2018, ketiga partai akan bertemu untuk membahasnya.
Menjelang kontestasi pilgub Jatim, Alissa berpesan agar semua calon yang maju memperjuangkan kemanusiaan dan keadilan sosial. Ia meminta semua calon menggunakan cara-cara yang benar dalam berpolitik. “Semoga pilgub Jatim tidak serusuh pilkada DKI Jakarta,” tuturnya.
SHINTA MAHARANI