TEMPO.CO, Jakarta- Direktur Lembaga Monitor Indonesia Ali Rif'an mengatakan calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said belum tentu dapat membawa kemenangan untuk Partai Gerindra di pemilihan kepala daerah Jawa Tengah 2018. Ali menyebut Sudirman belum tentu menang meski menggunakan strategi serupa dengan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada pilkada DKI Jakarta.
“Perilaku pemilih di DKI dan di Jawa Tengah itu berbeda,” kata Ali pada Tempo pada Selasa, 26 Desember 2017. Maka, ia menilai tidak relevan
Menurut Ali, tidak relevan jika Sudirman mengikuti cara Anies untuk memenangkan Pilkada Jateng 2018. “Perilaku pemilih di Jateng ini sangat berbeda,” ujarnya.
Baca: Sudirman Said Terapkan Revolusi Putih Prabowo Jika Jadi Gubernur
Ali menyarankan Sudirman untuk melakukan penetrasi di Jawa Tengah berdasarkan hasil survei yang menggunakan pendekatan sains ketimbang meraba-raba dengan perhitungan yang tidak akurat. “Semua itu ada variabelnya, jadi strategi politiknya ada rujukan,” kata dia.
Apalagi, kata Ali, kondisinya saat ini bahwa tingkat elektabilitas Sudirman masih jauh dibandingkan dengan penantangnya. Di Pilkada Jawa Tengah, Sudirman kemungkinan akan berhadapan dengan inkumben Ganjar Pranowo. "Untuk di Jawa, penetrasi ke pemilih lebih baik lewat strategi jalur darat," ujarnya. Hal ini dengan mempertimbangkan kondisi masyarakat yang masih sulit mengakses media dibandingkan dengan Jakarta.
Pada 13 Desember 2017 lalu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengumumkan Sudirman Said sebagai Calon Gubernur Jawa Tengah yang diusung oleh partai tersebut. Prabowo yakin Sudirman dapat memenangkan suara di sana. "Kok suasananya agak bagus gitu. Hawa-hawanya sih (menang)," kata Prabowo.
Baca: Sudirman Said Pertimbangkan Rustriningsih dan Gus Yusuf
Setelah dideklarasikan dirinya oleh Prabowo, Sudirman mengaku tertarik mengajak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai juru bicaranya selama proses pilkada. Menurut Sudirman, Anies sudah berjuang cukup lama untuk memenangkan Jakarta. "Menarik juga itu," kata dia.
Sudirman pun mulai melakukan pendekatan pada warga Jawa Tengah. Dia berjanji, jika terpilih memimpin Jawa Tengah dia akan menerapkan program revolusi putih secara masif. "Ini program baik. Rencananya akan kita terapkan secara masif di Jateng jika dipercaya masyarakat untuk memimpin," kata Sudirman.
Prabowo menggagas program Revolusi Putih, di mana dia mengajak masyarakat untuk minum susu dan makan telur. Tujuannya agar masyarakat mendapatkan gizi yang baik. Menurut Sudirman, angka kemiskinan di Jawa Tengah yang masih tinggi membuat sebagian besar masyarakat belum bisa menikmati susu dan telur. "Untuk itu pemerintah perlu hadir meningkatkan gizi dan kecerdasan masyarakat," kata dia.