TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Daerah I Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi akan fokus melakukan konsolidasi internal setelah partainya menggelar musyawarah luar biasa atau munaslub. Karena itu, ia mengatakan belum bisa bicara banyak terkait pemilihan gubernur Jawa Barat (pilgub Jabar 2018).
"Kami belum bisa komentar lebih lanjut soal Pilgub Jabar karena masih fokus di internal partai," katanya saat mengunjungi Kota Tasikmalaya, Sabtu, 23 Desember 2017.
Baca: Pilgub Jabar, Golkar Bakal Sandingkan Dedi Mulyadi-Deddy Mizwar?
Munaslub Golkar yang digelar di Jakarta pada 19-20 Desember lalu telah mengukuhkan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar yang baru menggantikan Setya Novanto. Menurut Dedi, perubahan kepemimpinan tersebut harus digunakan secara baik dalam melakukan penataan internal partai di berbagai sektor.
Ia menambahkan, penataan internal juga menjadi salah satu program yang ditetapkan oleh Ketua Umum Golkar yang baru. Kerja sosial menjadi fokus lanjutan setelah konsolidasi internal dilakukan.
Menurut dia, itulah makna langkah politik sesungguhnya, tidak selalu bicara tentang kekuasaan, apalagi sekedar pengaturan posisi calon gubernur atau calon wakil gubernur. "Jangan hanya fokus politik dan kekuasaan. Ini yang saya tekankan selama ini kepada kader Golkar di Jawa Barat, politik itu kerja sosial. Evaluasi harus terus dilakukan, kita sudah dekat dengan masyarakat atau belum," ujarnya.
Baca: Dedi Mulyadi Siap Berkomunikasi Kembali dengan Ridwan Kamil
Setelah urusan konsolidasi, Dedi melanjutkan, barulah dirinya dan Partai Golkar akan fokus menghadapi pilgub Jabar 2018. Terkait dengan pilgub itu sendiri, menurut dia, langkah pertama yang akan dilakukan adalah membangun mitra koalisi terlebih dahulu. Setelah itu, baru menetapkan posisi calon gubernur dan calon wakil gubernur.
"Jadi sebelum diumumkan ke publik, harus dimatangkan dulu di internal koalisi. Jadi tidak dibuat dramatisasi," kata Dedi Mulyadi.