TEMPO.CO, Jakarta - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan yang harus diperjuangkan saat ini adalah persatuan, bukan kebhinnekaan atau kemerdekaan yang saat ini merupakan fakta yang sudah ada.
"Kebhinnekaan dan kemerdekaan itu fakta, jangan diperjuangkan. Yang harus diperjuangkan persatuan dalam kebhinnekaan," kata Anies saat menyampaikan pidato kebangsaan bertema "Persatuan Indonesia" di Jakarta, Senin malam 3 April 2017.
Baca Juga:
Baca: Tak Sekadar KJP, Anies Janjikan Perbaikan Kualitas Pendidikan
Anies mengatakan selama ini terjadi kekeliruan dalam memandang konsep kebhinnekaan. Sila ketiga Pancasila berbunyi "Persatuan Indonesia" yang berarti Indonesia harus menjaga persatuan karena terdiri dari bermacam suku, agama dan ras.
"Kebhinnekaan jangan dihomogenkan. Kita harus jaga fakta itu," ujarnya.
Bila terpilih pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, Anies berjanji akan menghadirkan ruang publik sebagai sarana untuk mempersatukan seluruh warga Jakarta dengan transportasi umum yang terintegrasi.
Baca: Pidato Kebangsaan, Prabowo: Pemimpin Harus Jujur dan Tak Korupsi
Saat ini, Anies menilai warga Jakarta lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi karena belum ada transportasi massal yang terintegrasi.
"Transportasi publik yang terintegrasi akan menjadi sarana warga untuk berinteraksi," tuturnya.
Putaran kedua Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 diikuti dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, yaitu Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok adalah terdakwa dalam kasus penodaan agama yang sidangnya tengah berlabgsung di Jakarta dan mendapat ancaman hukuman 5 tahun penjara.
ANTARA