TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyayangkan sejumlah program pasangan calon inkumben Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang baru direncanakan saat masa kampanye.
“Nanti warga Jakarta maunya masa kampanye terus supaya gubernur keluar dengan program baik. Jangan, dong, kan sudah lima tahun, masak baru sekarang,” kata Anies di kediamannya di Jalan Lebak Bulus II Dalam, Jakarta Selatan, Selasa, 28 Maret 2017.
Baca: Integrasi Transjakarta dan KWK Mirip Program Anies, Ahok: Itu Fitnah
Anies menilai masa kampanye bagi seorang inkumben itu semestinya diisi dengan membuktikan kinerjanya selama menjabat. Sedangkan bagi penantangnya adalah menawarkan gagasan. “Jangan terbalik, petahana justru menawarkan gagasan di saat kampanye. Selama ini ngapain?,” ujar Anies.
Salah satu program yang direncanakan inkumben adalah membentuk pasukan merah, yang ditugaskan merenovasi rumah kumuh di Ibu Kota. Anies melihat program tersebut baik, tapi ia menyayangkan gagasan itu muncul pada saat kampanye. “Emang selama ini enggak lihat ada rumah bermasalah?,” ujar Anies.
Lihat Quick Count Pilkada DKI di https://quickcount.tempo.co
Rencana lainnya, kata Anies, adalah program untuk orang tua lanjut usia sebesar Rp 600 ribu per bulan, yang diklaim oleh inkumben dan sudah digagas sejak 2013. Anies mengaku tidak mempermasalahkan program itu. Tapi Anies melihat sejauh ini program perbaikan jalan malah lebih cepat beres ketimbang untuk program lansia.
Baca juga: DKI Rawan Narkoba, Anies Tawarkan Program RW Siaga
Padahal, jika program lansia dieksekusi sejak dulu oleh inkumben, lansia di Jakarta sudah bisa mendapatkan bantuan sebesar Rp 7,2 juta per tahun. “Mereka bisa mendapatkan Rp 31 juta lebih jika itu dijalankan. Betapa hilang kesempatan yang didapatkan orang tua. Jadi, maksud saya, bukan soal idenya, melainkan timing-nya,” ucap Anies.
FRISKI RIANA