TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Djan Faridz mengatakan keputusan memecat Abraham Lunggana alias Lulung adalah hal berat. Ia mengatakan Lulung selama ini adalah sahabat baiknya. Ia mengaku berkali kali mengajak Lulung bergabung di pihaknya.
"Sebelum saya pecat, saya bujuk dia di putaran pertama, saya tarik saya ajak ngobrol ketemu di rumah silaturahmi. Kenapa? Beliau (Lulung) itu sahabat saya, puluhan tahun, bukan tahunan," kata Djan saat ditemui usai peresmian relawan Badja Bhineka Tunggal Ika, di Jalan Talang, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 18 Maret 2017.
Meski menolak di putaran pertama, Djan mengatakan ia kembali mencoba membujuk Lulung di putaran kedua. Djan bahkan mengaku harus mengirim orang ke rumah Lulung agar bisa berkomunikasi. Namun penolakan kembali ia terima.
Baca: Lulung Dipecat, Djan Faridz: Kita Doakan Dia Masuk Surga
Keputusan Lulung itu, kata Djan, yang membuat pengurus DPP PPP marah dan memintanya segera memecat Lulung. "Kalau Pak Faridz tak keluarin pemecatan, kami semua DPP mundur. Pilihannya berat kan. Ya udah Haji Lulung kami pecat," kata Djan menggambarkan suasana rapat pengurus DPP.
Djan mengaku tak mempermasalahkan Lulung akan menolak dipecat karena adanya dualisme PPP. Ia menegaskan PPP yang ia pimpin adalah yang sah dan sudah disetujui oleh Mahkamah Agung. Ia pun yakin Lulung sudah mengetahui hal tersebut.
Selanjutnya, Djan mengatakan hari Senin lusa, akan segera menghubungi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta terkait status jabatan Lulung di sana. Lulung diketahui menjabat sebagai wakil ketua DPRD DKI.
"Kami akan ajukan ke DPRD, ketuanya (Prasetyo Edi Marsudi), untuk menyatakan beliau (Lulung), sudah tak berhak lagi menggunakan nama PPP. Langsung ke gubernur dan presiden," kata Djan.
Sejak awal Pilkada DKI, Lulung tak sejalan dengan Djan Faridz. PPP kubu Djan lebih memilih merapat ke kubu Ahok, sementara Lulung memilih koalisi Cikeas yang mengusung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Perseteruan Lulung dan Djan berlanjut di putaran kedua Pilkada DKI. Lulung yang gagal mengusung AHY masuk putaran dua, memilih mendukung pasangan calon nomor tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Keputusan ini kembali membuat berang Djan. Ia kemudian memecat Lulung dari kepengurusan PPP.
EGI ADYATAMA