TEMPO.CO, Tangerang - Kepolisian Daerah Banten memperkuat pengamanan seusai pemilihan gubernur dan wakil gubernur pada Rabu, 15 Februari 2017. “Karena kedua pasangan selisih tipis,” kata Kepala Polda Banten Brigadir Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Markas Kepolisian Resor Tangerang, Jumat, 17 Februari 2017.
Tak hanya mengantisipasi gangguan keamanan pasca-pemilihan, ucap Sigit, Polda juga akan menambah personel untuk mengamankan proses penghitungan suara, terutama dalam pengiriman surat suara dari tempat pemungutan suara (TPS). Menurut Sigit, Polda akan menambah penjagaan, terutama di titik rawan gesekan antar-pendukung di Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Serang.
Baca juga:
Patrialis Akbar Diberhentikan, MKMK: 2 Pelanggaran Beratnya
Pilkada DKI, Sebagian Warga Jakarta Kehilangan Hak Pilih
Pilkada Banten tahun ini berlangsung sengit. Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei menunjukkan selisih suara dua pasangan calon kurang dari 1 persen. Hasil hitung cepat Indikator Politik menunjukkan persentase perolehan suara pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy mencapai 50,32 persen. Adapun Rano Karno-Embay Mulya Syarief memperoleh 49,68 persen suara.
Namun, hingga Kamis malam kemarin pukul 20.00 WIB, penghitungan riil Komisi Pemilihan Umum yang telah menghimpun 73,8 persen dari semua TPS di Banten justru menunjukkan pasangan Rano-Embay unggul dengan 50,1 persen suara. Bahkan penghitungan suara di Kota Cilegon yang telah rampung direkapitulasi menorehkan kemenangan bagi Rano-Embay dengan perolehan suara 57,6 persen.
Sigit mengingatkan agar masyarakat serta tim pemenangan kedua pasangan calon menunggu hasil rekapitulasi dan penetapan oleh KPU. “Sehingga tidak meluapkan kemenangan berdasarkan hitung cepat,” ujarnya. Kedua kubu sejak pemungutan berakhir memang mengklaim sebagai pemenang.
Baca juga:
Dijerat Dua Perkara, Atut Segera Disidang Lagi
Ahok-Djarot Vs Anies-Sandi, Begini Pertarungan Berebut Suara
Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut mengomentari ketatnya penghitungan suara pilkada Banten. Kalla memperkirakan selisih tipis perolehan suara kedua pasangan calon akan berujung pada sengketa di Mahkamah Konstitusi. “Bahwa ini masuk MK dapat diperkirakan. Siapa pun yang kalah dapat diperkirakan akan bawa ini ke MK,” tutur Kalla saat memantau proses hitung cepat pilkada 2017 di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 15 Februari 2017.
Dia berharap KPU Banten bekerja obyektif agar semua tahap pemilihan dilakukan secara adil. “Kalau itu terjaga, tidak akan apa-apa. Mudah-mudahan semuanya terjaga, prosesnya baik,” kata Kalla.
AYU CIPTA | AMIRULLAH