TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY akhirnya memberikan pernyataan terbuka, menanggapi kekalahannya dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta putaran pertama.
BACA JUGA:
Unggul Hitung Cepat, Ahok: Kita Pantas Bersyukur
Megawati Perintahkan Kawal Hasil Hitung Suara Pilkada DKI
“Secara ksatria dan dengan lapang dada, saya menerima kekalahan saya dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta. Sekali lagi saya secara ksaturia dan lapang dada menerima kekalahan saya dengan lapang dada,” ucap Agus Harimurti Yudhoyono di posko pemenangan Agus-Sylvi, Wisma Proklamasi, Rabu, 15 Februari 2017.
Dalam proses hitung cepat atau quick count yang digelar oleh beberapa lembaga survei di Indonesia, Agus berada di posisi paling bawah dengan perolehan suara di bawah 20 persen. Di hadapan wartawan dan para simpatisannya, Agus mengatakan dirinya dengan berbesar hati dan secara ksatria menerima kekalahannya.
Dalam kesempatan itu, Agus hadir didampingi oleh istrinya Anissa Pohan, bersama wakil calon gubernurnya Sylviana Murni. Selain itu hadir pula adik Agus, Edhi Baskoro Yudhoyono, dan beberapa kader Demokrat lainnya seperti Roy Suryo, Hinca Panjaitan, Nachrowi Ramli, dan beberapa simpatisan lainnya.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY yang tak lain adalah ayah AHY, dan istrinya Any Yudhoyono datang di Wisma Proklamasi, namun tidak terlihat dalam jumpa pers itu.
Agus mengapresiasi kegiatan pemungutan suara dalam rangka pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta hari ini berjalan dengan aman dan lancar. Meski demikian, ia menyadari bahwa dalam suatu kompetisi, selain ada yang menang, ada juga yang harus menerima kekalahan. Begitu juga dengan dirinya. “Ada suka, ada duka, itulah realitas kehidupan,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Agus juga mengakui alasan ia selama masa kampanye, seringkali menolak untuk membicarakan kekalahan kepada awak media yang mewawancarainya. Selain memiliki prinsip pantang menyerah, ia juga tidak ingin melemahkan semangat tim pemenangan, relawan, serta simpatisan yang selama ini berjuang untuk memenangkan dirinya dan Sylvi.
“Seringkali saya mencoba membakar semangat kebersamaan. Semoga (kekalahan) uini ditujukan untuk memberikan kekuatan kita semuanya,” ucapnya.
DESTRIANITA