TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Sylviana Murni menanggapi sindirian Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam debat Pilkada 2017 di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Februari 2017. “Karena sibuk, dia (Basuki) marah-marah, jadi lupa kalau saya siap membantu Pak Ahok,” kata Sylvi saat ditemui usai debat di lobi hotel.
Ahok menyindir Sylvi pergi ke mana saja selama ini, sehingga tak mengetahui bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah memiliki karyawan penyandang disabilitas. Padahal, Sylvi menjabat sebagai Deputi Gubernur DKI bidang Pariwisata dan Kebudayaan.
Baca: Astaga, Ahok dan Sylvi Saling Serang pada Debat Pilkada DKI
Sylvi menyayangkan pernyataan Ahok itu. Sylvi menilai pernyataan Ahok mengesankan Ahok tak mengingat sama sekali pekerjaan dia selama bersama bekerja di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Bahkan dia (Ahok) lupa, waktu banjir menelepon jam 03.00. Sampai (Ahok) heran, kok Bu Sylvi masih melek, ya. Terus saya bilang, saya pantang tidur,” kata Sylvi. Meski begitu, Sylvi mengatakan telah memaafkan sindiran Ahok tersebut.
Sindirian Ahok bermula saat Sylvi mengomentari pasangan calon nomor 2 dan 3 dalam debat. Sylvi menyebut bahwa tidak ada warga penyandang disabilitas yang bekerja di pemerintahan DKI Jakarta.
Ahok menanggapi hal ini dengan menyatakan calon lainnya kadang kalah beropini. Ahok menyatakan, di Dewan Transportasi Jakarta ada unsur penyandang disabilitas. Mobil Transjakarta juga didesain supaya bisa memiringkan badannya untuk mengangkut difabel. Sedangkan CCTV di Jakarta kini berjumlah 5.047 unit.
Baca juga: Debat Pilkada, Ahok Sindir Pasangan 1 dan 3 Bagai Om-Tante
“Bu Sylvi bilang tidak ada PNS yang kerja, saya dalam hati bilang astaga.... Bu Sylvi ke mana aja?" kata Ahok. Menurut Ahok kini ada 1 persen penyandang disabilitas yang bekerja di pemerintah DKI. Di undang-undang baru nanti, Ahok ingin tingkatkan menjadi 2 persen.
EGI ADYATAMA