TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sesi ke-5 debat pilkada DKI Jakarta, calon wakil gubernur nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat, sempat berdebat dengan calon gubernur nomor urut 1, Agus Harimurti soal dana Rp 1 miliar.
BACA JUGA
Ahok dan Sylvi Saling Serang
Agus-Sylvi Unggul, LSI: Belum Pasti Masuk Putaran Kedua
Djarot bertanya kepada Sylviana Murni, wakil dari Agus, soal langkah-langkah apa supaya dana bergulir Rp 1 miliar yang diberikan kepada RT/RW nantinya tidak dikorupsi. Pemberian kredit dana bergulir merupakan salah satu program kerja dari Agus-Sylvi.
"Agar tidak terjadi korupsi, kami akan tegas tidak ada korupsi melalui data yang akuntable," ujar Agus di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat, 10 Februari 2017. "Jangan selalu curiga dengan rakyatnya sendiri."
Djarot menanggapi jawaban Agus. Dia mengatakan bertanya soal sistem yang disiapkan Agus-Sylvi agar jangan sampai dana yang diterima RT/RW dikorupsi. "Karena mereka bilang, 'Pak saya takut untuk mengelola dana Rp 1 M ini," kata dia.
Menurut Djarot, beberapa warga pernah mengeluh takut kalau tidak bisa mengelola dana itu. Kedua, kata dia, mereka takut terjadi konflik horizontal antara warga. "Kami meminta bagaimana dijelaskan. Bukan dalam arti kami curiga, kami percaya tapi jangan jebak dia (warga) untuk melakukan tindak pidana korupsi," ujarnya.
Simak juga: Survei Indikator: Ahok Mantap, Agus Anjlok, dan Anies Melejit
Agus pun kembali menanggapi Djarot. "Karakter susah untuk diubah, kalau karakternya selalu mencurigai rakyatnya," katanya. Agus mengatakan ketika turun bersosialisasi, warga justru mengapresiasi program Rp 1 miliar itu. "Mereka mendamba-dambakan itu, mereka merindukan itu karena selama ini tidak didengar, tidak diperhatikan," katanya.
Agus mengatakan warga takut dimaki-maki oleh pemimpinnya. "Program kami sangat dinanti, akan banyak diserang, saya paham."
REZKI ALVIONITASARI