TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta Mimah Susanti mengatakan empat anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Jakarta Barat dinyatakan tak netral. Sebab, keempat anggota itu tampak mengenakan baju kotak-kotak dan telah membantu proses kampanye calon wakil gubernur, Djarot Saiful Hidayat, di Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat.
"Keterlibatannya sudah jelas. Dia hadir di situ, dia membantu proses kampanye di situ, dia menggunakan atribut juga. Jadi ketidaknetralannya sudah sangat terlihat," kata Mimah di kantor Bawaslu DKI Jakarta, Sunter, Jakarta Utara, Rabu, 8 Februari 2017.
Djarot melakukan blusukan ke RT 11 RW 04, Kelurahan Jatipulo, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Selasa, 31 Januari 2017. Saat itu, pasangan calon nomor urut dua ini memberikan baju kotak-kotak kepada tiga perempuan, sebuah kursi roda, dan beberapa mug untuk perempuan berusia di atas 60 tahun.
Menurut Mimah, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jakarta Barat mendapat temuan adanya sikap petugas KPPS yang tak netral. Bawaslu DKI Jakarta pun mengeluarkan rekomendasi ke KPU Jakarta Barat agar memberhentikan anggota yang tidak netral. Mimah mengaku kasus ini sudah ditindaklanjuti.
"Rekomendasi kami minta diberhentikan dan mereka mengundurkan diri. Jadi diganti," jelas Mimah.
Berdasarkan kasus itu, Mimah mengimbau kepada jajaran KPPS yang akan menjadi petugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menjaga netralitas. Hal ini juga menjadi peringatan kepada penyelenggara pemilu agar tak berpihak kepada pasangan calon (paslon) mana pun.
"Jangan sampai kegiatan-kegiatan kampanye paslon dihadiri, apalagi sampai menggunakan atribut," ujar Mimah.
LANI DIANA