TEMPO.CO, Jakarta - Warga RW 09 Kelurahan Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Jakarta Pusat, menyodorkan kontrak politik kepada calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. "Tolong perhatikan nasib warga kami yang sedang berjuang menentukan haknya," kata Ketua RW 09 Sumardi Sholeh di aula RW 09, Gunung Sahari Selatan, Jumat, 6 Januari 2017.
Dalam poin kontrak politiknya, Sumardi mengatakan bahwa warga Gunung Sahari Selatan meminta Anies menyelesaikan pembangunan Masjid Jami Al-Amir. Selain itu, Sumardi meminta Anies untuk membantu 416 warga RW 09 mendapatkan sertifikat hak milik terhadap tempat tinggal mereka.
Baca Juga:
Sumardi berujar, warga kesulitan membuat sertifikat lantaran status tanah itu diklaim oleh Sekretariat Negara Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran. Padahal, kata dia, status awal lahan itu adalah milik Polri. "Yang nempati polisi, tapi turun-temurun tidak pernah dirawat. Warga tahunya ini sudah muncul kepemilikan lain. Kami tanya polisi, ini milik siapa. Polisi tidak bisa buktikan ini aset Polri," ujarnya.
Anies menuturkan kontrak politik tidak menjadi suatu beban buat dia. Malah, kata dia, hal itu merupakan sebuah kehormatan karena diberikan amanat. Di samping merasa dipercaya masyarakat, Anies mengatakan, kontrak politik bisa menciptakan sebuah ikatan untuk berjuang bersama. "Ini membuat ikatan kita, bukan sekadar ikatan kosong, tapi berisi, yang masing-masing menunaikan rencananya," tutur Anies.
Anies menuturkan persoalan tanah memang agak pelik. Apalagi warga RW 09 telah menempatinya selama lebih dari 40 tahun. Kendati begitu, dia berjanji akan memperjuangkan hak mereka jika terpilih sebagai gubernur, dengan berpedoman pada undang-undang dan aturan berlaku. Sebagai gantinya, Anies melanjutkan, warga RW 09 juga akan berjuang untuk memenangkan dirinya dan Sandiaga Uno dalam pemilihan Kepala Daerah DKI 2017.
FRISKI RIANA