TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengaku tetap santai meskipun dia dan pasangannya, Anies Baswedan, diterpa kampanye hitam. "Ya kita harus terima itu sebagai bentuk ujian bahwa kita memiliki bentuk ujian yang lain daripada yang lain," kata Sandiaga, Selasa, 3 Januari 2017.
Sandiaga mengatakan fitnah dalam kampanye hitam akan memecah belah persatuan. Padahal dia dan Anies ingin menjadi pemersatu dan membuat suasana kampanye yang sejuk dan damai. "Nah, ini yang akan membelah menjadi dua kubu, ingin membelah, kita jadi enggak nyaman," ujarnya.
Mantan Wakil Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ini juga khawatir terhadap beredarnya kampanye hitam karena akan merusak proses demokrasi yang sedang berlangsung. "Kita melihat ini adalah bagian daripada proses demokrasi. Sayangnya, proses demokrasi kita banyak diarahkan ke demokrasi yang memecah belah," ucap Sandiaga.
Sandiaga menuturkan, bersama Anies, dia berkomitmen tetap fokus pada program mereka. Dalam 40 hari ke depan, mereka akan tetap menjalankan rencana-rencana kampanye tanpa menghiraukan isu buruk yang ditujukan kepada mereka.
"Dari pertama sejak satu tahun lalu, saya yang pertama menawarkan demokrasi sejuk. Demokrasi yang tidak memecah belah, demokrasi yang mempersatukan. Jangan lagi dipecah belah," kata Sandiaga.
CHITRA PARAMAESTI