TEMPO.CO, Jakarta – Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, sempat dimintai stiker atau poster kampanye saat sedang blusukan ke Kelurahan Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan. Pasalnya, saat Ahok berkeliling, banyak stiker, poster, hingga spanduk pasangan calon lain yang tersebar di tembok-tembok.
”Kami minta stiker, Pak. Karena stiker bapak di sini sedikit sekali. Lebih banyak stiker dan poster pasangan calon lain,” ujar Eko Heri Suari, 51 tahun, saat ditemui di lokasi blusukan, Selasa, 6 Desember 2016.
Ahok pun menolak permintaan stiker atau poster itu. Setelah mendengar celotehan masyarakat yang meminta stiker, Ahok berkelakar bahwa hampir seluruh warga Jakarta mengenalnya, sehingga tidak perlu atribut untuk memperkenalkan diri. “Bapak-bapak, ibu-ibu, tahu enggak saya ini pasangan calon gubernur nomor berapa?” tanya Ahok.
Secara serentak, warga Jakarta yang mendengar pertanyaan itu serentak menjawab, “Nomor dua...” teriak masyarakat yang hadir di lokasi blusukan Ahok. “Mereka sudah kenal saya, jadi tidak perlu stiker,” ujar Ahok membalas.
Sebagai pasangan calon inkumben, Ahok mengaku mendapat kelebihan tersendiri. Bahkan Ahok menilai sebagian besar masyarakat telah mengenal dirinya.
”Makanya saya bilang hemat uang kan, hemat duit. Buat apa tempel-tempel. Beli stiker juga banyak-banyak. Saya tanya ibu-ibu tadi, tahu saya nomor berapa atau enggak. Mereka jawab tahu, nomor 2. Berarti enggak usah tempel stiker dong, hemat duit. Kalau dia enggak tahu, baru mesti tempel,” ujar Ahok.
LARISSA HUDA