Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Demo 212, Rumah Pemenangan Ahok Mendadak Sepi  

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Sejumlah warga hadir dalam agenda pengaduan yang digelar pasangan Cagub-Cawagub nomor 2 di Rumah Lembang, Jakarta, 22 November 2016. Dalam kesempatan ini, Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menerima aduan dari masyarakat dengan didampingi istrinya, Happy Farida. TEMPO/Ilham Fikri
Sejumlah warga hadir dalam agenda pengaduan yang digelar pasangan Cagub-Cawagub nomor 2 di Rumah Lembang, Jakarta, 22 November 2016. Dalam kesempatan ini, Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menerima aduan dari masyarakat dengan didampingi istrinya, Happy Farida. TEMPO/Ilham Fikri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, tetap membuka pintu untuk warga DKI yang ingin ikut kampanye rakyat. Padahal ribuan orang dikabarkan telah menyesaki Ibu Kota untuk ikut aksi damai 2 Desember 2016 sejak pagi.

Seperti hari-hari lain, setiap warga diberikan kesempatan menyampaikan dukungan, keluh-kesah, kritik, serta saran untuk Ahok dan Djarot. Pasangan calon nomor urut dua ini tengah menjalani masa kampanye menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) 2017.

Kondisi Rumah Lembang sedikit lebih berbeda. Biasanya, posko pemenangan yang berada di kawasan perumahan elite ini dihadiri tidak pernah kurang dari 500 orang. Namun kondisi itu tidak terlihat sejak pagi. Sampai pukul 09.00, buku tamu diisi tak lebih dari seratus orang. Ahok pun belum tampak hadir.

"Iya, hari ini lebih sepi, ya. Mungkin orang takut pada demo itu atau mereka menghindari macet. Soalnya, saya juga tadi terjebak macet," kata Novita, 35 tahun, salah satu tamu di Rumah Lembang, Jumat, 2 Desember 2012.

Novita mengaku tidak kecewa meskipun Ahok belum tiba di Rumah Lembang pada jadwal yang telah ditentukan. Namun Novita menuturkan tidak bisa berlama-lama karena harus tetap bekerja hari ini. Hal serupa juga diungkapkan Jose, 40 tahun. Ia juga harus meninggalkan Rumah Lembang meskipun belum sempat bertemu dengan Ahok.

"Walaupun saya diliburkan, saya masih ada kerjaan lain. Saya hanya mampir saja untuk beri dukungan. Enggak masalah enggak ketemu Pak Ahok, karena tujuan saya kan untuk beri dukungan," ucap Jose.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pagi ini, kelompok masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia menggelar Aksi Bela Islam III di Monumen Nasional dengan agenda zikir dan doa bersama. Aksi tersebut merupakan lanjutan dari Aksi Bela Islam II yang diadakan pada 4 November lalu.

Adapun Aksi Bela Islam ini merupakan buntut dari pidato Ahok yang diduga mengandung unsur penistaan agama saat berada di Kepulauan Seribu. Di hadapan warga Kepulauan Seribu, Ahok terekam kamera menyinggung Surat Al-Maidah ayat 51 pada akhir pidatonya.

Atas kasus itu, Ahok telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI pada Rabu, 16 November lalu. Kejaksaan Agung pun menyatakan berkas perkara kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok dinyatakan sudah lengkap atau P-21.

Berkas Ahok pun sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Agung. Ahok dijerat Pasal 156 dan 156 a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Meski begitu, hingga saat ini, Kejaksaan Agung tidak menahan Ahok dengan alasan tertentu.

LARISSA HUDA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Calon Presiden Anies Baswedan dalam acara Indonesia Millenial and Gen Z Summit 2023 di Senayan Park Jakarta, Jumat, 24 November 2023. TEMPO/Adinda Jasmine
Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.


Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Bakal Calon Presiden Anies Baswedan usai mengisi acara Idea Fest 2023 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Sabtu, 30 September 2023. TEMPO/Bagus Pribadi
Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal


Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Anies Baswedan menghadiri acara Rapat Kerja Nasional Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa, 14 Februari 2023. TEMPO/Ima Dini Shafira
Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.


Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Mantan wagub DKI Sandiaga Uno mengucapkan selamat ulang tahun untuk Gubernur DKI Anies Baswedan di akun twitternya. Twitter.com
Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.


Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Tampilan yang disebut sebagai Surat utang Anies Baswedan ke Sandiaga Uno. Istimewa
Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.


Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno saat tiba di Sekber Gerindra-PKB di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 23 Januari 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.


Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon di DPR/MPR RI, Jakarta Selatan, Kamis, 22 September 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.


Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menerima gelar tokoh persatuan dan pembangunan dari PPP di DPW PPP, Duren Sawit, Jakarta Timur, Ahad, 30 Januari 2022. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.


MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik usai memimpin rapimgab membahas pemilihan wagub DKI di lantai 10 Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2020. TEMPO/Lani Diana
MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.


Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Layar televisi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur menunujukkan Rizieq Shihab sedang membacakan nota pembelaan atas perkara kerumunan, Kamis, 20 Mei 2021. TEMPO/M Yusuf Manurung
Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.