TEMPO.CO, Jakarta - Dalam kampanye Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017, setiap pasangan calon memiliki cara sendiri agar dikenal masyarakat luas. Calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, menggunakan istilah Gerilya Lapangan untuk bertemu masyarakat Jakarta.
Agus Harimurti, yang kerap dipanggil AHY, mengatakan, sebagai pendatang terakhir dalam Pilkada DKI 2017, ungkapan gerilya lapangan cocok dengan dirinya. "Saya adopsi yang dipahami dan digunakan dalam militer, yaitu gerilya," katanya.
Agus Harimurti menambahkan, gerilya lapangan yang dia terapkan merupakan semangat yang diadopsi dari Panglima Besar Sudirman. Maksudnya, kekuatan kecil tapi ada di mana-mana dengan harapan dapat memberikan kejutan.
Gerilya ini dilakukan dalam menghadapi kekuatan yang sudah besar dan establish. Menurut Agus, sebagai pendatang baru, dia ingin dapat mengoptimalkan kekuatan kecil yang baru terbangun tapi dengan strategi dan cara yang baik. "Mudah-mudahan dapat hasilkan sesuatu yang baik juga," ucap Agus.
Gerilya lapangan yang Agus Harimurti lakukan memang serupa dengan blusukan yang dilakukan para pasangan calon lain. Namun AHY enggan dibilang melakukan blusukan saat bertemu sapa dengan warga. "Ya, istilah saya gerilya lapangan."
AMMY HETHARIA | TD