TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyindir program pemberian uang Rp 1 miliar untuk tiap rukun warga oleh calon gubernur nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono.
Menurut Anies, pemberian uang sebanyak Rp 1 miliar bisa menimbulkan ketidakadilan. Sebab, dalam satu rukun warga bisa terdiri atas delapan dan sampai 25 rukun tetangga, sehingga pembagiannya akan sulit untuk disamaratakan dengan RW di Jakarta.
Baca Juga:
Anies mengatakan, ketimbang diberikan uang, lebih baik diadakan kegiatan nyata. Kegiatan itu di antaranya kompetisi seni, olahraga, dan penyuluhan pendidikan bagi keluarga. Dengan begitu, berapa pun angka yang dibutuhkan, Anies berjanji akan memenuhinya bila terpilih sebagai gubernur.
"Jangan sekadar bagi-bagi uang. Menarik kelihatannya, tapi apa yang mau dikerjakan belum jelas," kata Anies di Gelanggang Remaja Jakarta Utara, Ahad, 27 November 2016.
Anies mengatakan bahwa dirinya ingin menghormati warga Jakarta. Dia juga tidak ingin merendahkan mereka seakan-akan bisa dibeli dengan rupiah. "Saya tahu orang Jakarta tidak bisa dibeli pakai rupiah. Mereka punya harga diri," ucapnya.
Kritik serupa juga dilontarkan calon wakil gubernur nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat. Pasangan dari Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ini khawatir jika program tersebut diwujudkan, bagaimana bentuk pertanggungjawabannya nanti supaya tidak disalahgunakan.
Pemberian bantuan tunai, Djarot mengatakan, juga dapat membuat masyarakat kehilangan martabat dan moral. "Pasangan Basuki-Djarot tidak akan mendidik masyarakat seperti pengemis," ujarnya pada Sabtu, 26 November 2016.
FRISKI RIANA