Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Debat Ahok Vs Soni Sumarsono Soal Dana Bamus Betawi

Editor

Sugiharto

image-gnews
(ki-ka) Ketua KPUD DKI Jakarta Sumarno, Sekjen Bamus Betawi Zamakh Sari, Anggota Majelis Tinggi Bamus Betawi Effendi Yusuf, dan Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti saat memberikan sosialisasi terkait tahapan dan peraturan Pilkada DKI Jakarta 2017 di Gedung Prasada Sasana Karya, Jakarta, 19 April 2016. TEMPO/Magang/Nikolaus Harbowo
(ki-ka) Ketua KPUD DKI Jakarta Sumarno, Sekjen Bamus Betawi Zamakh Sari, Anggota Majelis Tinggi Bamus Betawi Effendi Yusuf, dan Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti saat memberikan sosialisasi terkait tahapan dan peraturan Pilkada DKI Jakarta 2017 di Gedung Prasada Sasana Karya, Jakarta, 19 April 2016. TEMPO/Magang/Nikolaus Harbowo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Baru satu bulan memimpin Jakarta, Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono membuat kebijakan baru yang “menyerempet” Calon Gubernur DKI inkumben Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Soni, begitu Sumarsono disapa, memutuskan akan mengucurkan dana hibah untuk Organisasi Kemasyarakatan Badan Musyawarah (Bamus) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2016. Bahkan, Soni menjanjikan jumlah dana lebih besar pada 2017.

"(Langkah) itu atas inisiatif saya," kata Soni saat ditemui seusai rapat paripurna di Kompleks Balai Kota, Rabu, 23 November 2016.

Kebijakan terbaru itu bertentangan dengan perintah Ahok kepada jajarannya dua bulan lalu, yakni pada awal September 2016. Kala itu, Ahok mengancam keras Bamus Betawi karena dianggap melakukan tindakan politis menjelang Pemilihan Kepala Daerah 2017. Pemimpin Bamus Betawi sebelumnya menyatakan akan mendukung calon yang asli Betawi.

BacaAhok Sebut Berpolitik, Begini Bamus Betawi Berkelit

Bahkan, Ahok menilai tindakan Bamus Betawi melanggar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. "Mereka bilang, Gubernur Jakarta harus orang Betawi. Itu udah enggak betul," katanya pada Selasa, 6 September 2016. "Kalau saya, sih, enggak takut."

Ahok mempersilakan Bamus Betawi jika mau berpolitik, tapi dia tidak akan memberikan dana hibah lagi sebesar Rp 4-5 miliar per tahun. "Bamus Betawi enggak boleh menerima uang hibah kalau dipakai berpolitik. Makanya saya bilang harus distop," ucap Ahok.

Soni rupanya punya cara lain menghadapi aktifitas Bamus Betawi yang oleh Ahok dinilai politis. Soni, yang juga Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, berpendapat menghentikan dana hibah karena tuduhan Bamus Betawi politi, bukanlah keputusan yang tepat. Soni menyarankan, masalah Ahok dengan Bamus Betawi itu mestinya diselesaikan dengan dialog.

BacaDiputus Ahok, Soni Kembali Gelontorkan Dana Bamus 

Soni menerangkan, tahun ini akan dikucurkan  Rp 2,5 miliar dari APBD Perubahan 2016. Sedangkan untuk tahun depan seluruh dana yakni Rp 5 miliar akan digelontorkan dari APBD 2017.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Soni, kebijakan itu muncul setelah dia berdialog dengan Ketua Bamus Betawi. "Saya rasa lebih bijaksana (dana itu) kami cairkan." Dia berpendapat, Jakarta kurang terawat kebudayaan lokalnya. "Seharusnya ada pengasuhan terhadap kebudayaan. Karena itu, saya merasa perlu ada anggaran diberikan," ucap Soni.

Pada Selasa, 22 November 2016, Soni mengunjungi Bamus Betawi di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Soni pun mengakui  bahwa keputusannya itu tak sesuai dengan keinginan Ahok. Namun, dia berdalih, tiap pemimpin Jakarta harus memperhatikan budaya Betawi.

Ahok berkeras pada sikapnya untuk tak memberikan dana operasional kepada Bamus Betawi. Dia mengakui berencana tak lagi menganggarkan dana dengan dalih dana itu akan dialirkan untuk kebutuhan lain yang lebih penting.

BacaSandiaga Dekat dengan Bamus Betawi, Begini Ceritanya

"Kami mulai ke depan mengarahkan ke pendidikan, kesehatan, usaha. Jadi buat apa?" kata Ahok di Posko Pemenangan, Jalan Lembang, Jakarta Pusat, hari ini, Rabu, 23 November 2016.

Ahok lantas mengusulkan, kegiatan budaya Bamus Betawi bisa dibiayai dengan kerja sama dengan pihak lain. "Misal, Anda mau bikin Lebaran Betawi. (Acara) Lebaran Betawi, ya cari sponsor. Misalnya seperti itu," ujarnya.

Ahok belum memutuskan langkah yang akan diambil setelah Soni mencuatkan kebijakan baru soal kucuran dana untuk Bamus Betawi. "Saya enggak tahu. Nanti kami pelajari," ujar Ahok.

EGI ADYATAMA | FRISKI RIANA | JOBPIE S

Baca:
Dihadang Saat Blusukan Kampanye, Djarot Sebut Ini
Kepada Warga Banten, Rizieq FPI: Lawan Penjajah Negeri Ini!
Foto Adik Kim Kardashians dan Pacarnya Bikin Geger Netizen
Bikin Teduh, Pesan Sang Mama kepada Ahok Sebelum Dicecar Polisi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

1 hari lalu

Kreator Konten, Galih Loss. Foto: Instagram.
Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

30 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

30 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

44 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

48 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

49 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

49 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

53 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.


Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri, Puput Nastiti Devi dan putranya, Sean, menggunakan hak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. Ketiganya tampak kompak mengenakan baju berwarna gelap. TEMPO/Yuni Rahmawati
Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.


Keluarga Ahok Sepaket Pilih Calon yang Berasal dari PDIP

14 Februari 2024

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri dan dua anaknya gunakan gak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Keluarga Ahok Sepaket Pilih Calon yang Berasal dari PDIP

Ahok berharap, pemilu yang diadakan setelah Imlek ini membawa kemakmuran, keadilan, kesehatan dan kebahagiaan yang akan dirasakan oleh masyarakat.