Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PolMark Indonesia: Peluang Anies-Sandiaga Masih Tinggi

image-gnews
Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, mendapat tumpeng, dalam perayaan hari jadi Kepulauan Seribu ke-15, di Jalan Cicurug Nomor 6, Jakarta Pusat, 9 November 2016. TEMPO/Friski Riana
Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, mendapat tumpeng, dalam perayaan hari jadi Kepulauan Seribu ke-15, di Jalan Cicurug Nomor 6, Jakarta Pusat, 9 November 2016. TEMPO/Friski Riana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga konsultan politik PolMark Indonesia melihat peluang pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno untuk menang dalam Pilkada 2017 masih besar.  Peluang ini dinilai  makin besar setelah sejumlah peristiwa dalam kurun waktu sebulan ini.

Terutama adanya penurunan elaktabilitas calon gubernur inkumben Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Dari tiga kali survei yang dilaksanakan pada Februari, Juli, dan Oktober lalu, PolMark menemukan adanya kecenderungan pemilih solid (captive market) Ahok, sapaan Basuki, mulai goyah.

“Sebelumnya captive market dia (Basuki) bisa 28 persen, namun saat ini sudah turun menjadi 23 persen,” kata CEO PolMark Indonesia Eep Safullah Hidayat saat mendatangi kantor Tempo, Kamis, 17 November 2016.

Baca Juga: Kampanye Pilkada DKI, Prabowo Ajak Masyarakat Jaga Kesejukan

Angka 23 persen itu diyakini Eep masih bisa menurun setelah adanya dua persitiwa besar yang mengguncang Ahok  yakni demonstrasi damai 4 November dan penetapan dirinya sebagai tersangka dalam dugaan penistaan agama oleh Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, kemarin. “Captive market yang akan dimiliki Ahok (Basuki) itu paling sekitar 20 persen,” kata dia.

Eep menambahkan dengan adanya dua peristiwa penting itu, warga yang sejak awal solid mendukung Ahok pun akan mulai berpikir ulang. Hal itu, bisa saja membawa para pemilih ini memilih alternatif calon lain. Meskipun belum diketahui mereka akan memilih pasangan Anies-Sandiaga atau Agus Yudhoyono- Sylviana Murni (undecided voters).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari sana, Eep memprediksi para pemilih ini, jika pada akhirnya memilih, akan lebih memilih pasangan Anies-Sandiaga. Meskipun begitu, daya kejut yang dihasilkan Agus saat masuk menjadi salah satu calon, lebih besar daripada masuknya nama Anies.

Simak: Empat Menteri di Rapat Koordinasi PDIP, Bahas Apa?

Anies, menurut Eep, punya keuggulan jika masyarakat memilih opsi pemimpin baru dan berpengalaman. ”Kalau mencari (pemimpin) yang baru, itu Anies atau Agus. Kalau mencari yang berpengalaman, maka yang tersedia adalah Basuki dan Anies. Kalau mencari yang baru tapi berpengalaman itu ada Anies,” kata Eep.

EGI ADYATAMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mudarat Opsi Kanibal Komponen KRL

8 Maret 2023

Mudarat Opsi Kanibal Komponen KRL

Pemerintah mempertimbangkan opsi retrofit atau perpanjangan umur pakai kereta listrik atau KRL menggunakan komponen kereta lain.


Wagub DKI Sebut Nasib Penjualan Saham Bir PT Delta Diserahkan ke Penjabat Gubernur

9 Agustus 2022

Aksi dukungan kepada Gubernur Anies Baswedan untuk menjual saham bir PT Delta Jakarta yang dimiliki Pemprov DKI di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2019. Demo ini digelar oleh Front Pembela Islam (FPI) bersama sejumlah ormas Islam dan masyarakat Betawi. TEMPO/Melgi Anggia
Wagub DKI Sebut Nasib Penjualan Saham Bir PT Delta Diserahkan ke Penjabat Gubernur

Penjualan saham bir PT Delta Djakarta adalah bagian dari janji kampanye Anies Baswdan dan Sandiaga Uno saat Pilgub DKI Jakarta.


SBY Prihatin Ada Polarisasi Tajam Dalam 4 Tahun Terakhir

8 Januari 2021

 SBY bikin lagu Cahaya dalam Kegelapan agar bangkit dari wabah corona. Instagram.com
SBY Prihatin Ada Polarisasi Tajam Dalam 4 Tahun Terakhir

SBY menilai kerukunan masyarakat dan harmoni sosial kini terasa retak dan jauh dari semangat persaudaraan.


Kekagetan Sandiaga Uno Soal Ibunya Saat Kampanye Pilkada DKI 2017

11 Agustus 2020

Wakil Gubernur  DKI Jakarta Sandiaga Uno menunjukkan apresiasi untuk ibunya, Mien R Uno di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa 31 Juli 2018. Tempo/Astari P Sarosa
Kekagetan Sandiaga Uno Soal Ibunya Saat Kampanye Pilkada DKI 2017

Sandiaga Uno mengaku kaget membaca salah satu bagian di buku Memoar Pilkada DKI 2017.


Cerita Korban Penggusuran di Sunter Pilih Anies-Sandiaga di 2017

18 November 2019

Warga korban gusuran marah ketika petugas Satpol PP membongkar sisa bangunan di Jalan Agung Perkasa 8, Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, 18 November 2019. TEMPO/Lani Diana
Cerita Korban Penggusuran di Sunter Pilih Anies-Sandiaga di 2017

Warga bernama Ahmad Dahri menyebut dia dan seluruh korban penggusuran di Sunter sudah memilih pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada 2017.


Pemilihan Wagub Molor di DPRD DKI, Sandiaga Uno Bilang Begini

21 September 2019

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi (kiri Sandi) usai menyerahkan bantuan ambulans secara simbolis kepada warga Jakarta Barat, Jalan Haji Kelik RT/RW 04/08, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu, 21 September 2019. TEMPO/Lani Diana
Pemilihan Wagub Molor di DPRD DKI, Sandiaga Uno Bilang Begini

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mendorong agar anggota DPRD DKI segera memilih pengganti dirinya.


Begini Anies Hubungkan Pemilu 2019 dengan Pilkada DKI

15 April 2019

Pilkada DKI Jakarta merupakan momen politik terheboh di Indonesia sepanjang 2017. Suasana perebutan kursi pemimpin Jakarta kali ini terasa panas dengan bumbu isu agama dan ras. Hasilnya, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sukses merebut kursi kepemimpinan ibu kota setelah mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. dok.TEMPO
Begini Anies Hubungkan Pemilu 2019 dengan Pilkada DKI

Kepada para penyelenggara Pemilu, Anies berpesan untuk taat prosedur dan menjaga independensi agar tidak mudah dipengaruhi dalam bekerja.


Pergub Budaya Betawi Tak Rampung, FBR Kecewa pada Anies Baswedan

2 Maret 2019

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menerima gelar Jawara Kehormatan dari Brigade Jawara Betawi 411 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Ahad, 4 November 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Pergub Budaya Betawi Tak Rampung, FBR Kecewa pada Anies Baswedan

FBR kecewa dengan Anies Baswedan yang belum menyempurnakan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelesatrian Kebudayaan Betawi.


Cawagub DKI Sudah Diserahkan ke Anies, FBR Merasa Dikhianati PKS

2 Maret 2019

Spanduk milik Forum Betawi Rempug (FBR) yang menolak calon wakil gubernur DKI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Selasa, 26 Februari 2019. TEMPO/Lani Diana
Cawagub DKI Sudah Diserahkan ke Anies, FBR Merasa Dikhianati PKS

FBR kecewa karena tidak pernah diajak bicara oleh PKS terkait penentuan cawagub DKI pengganti Sandiaga Uno.


DKI Terbitkan Pergub OK-OCE, Ini Kata Perkumpulan Soal Isinya

18 Oktober 2018

Gaya kuda-kuda Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pada saat berfoto bersama kader Oke Oce di Harapan Mulya, Jakarta Pusat, Sabtu, 10 Februari 2018. FOTO: TEMPO/M Julnis Firmansyah
DKI Terbitkan Pergub OK-OCE, Ini Kata Perkumpulan Soal Isinya

Peraturan Gubernur atau Pergub Nomor 102 tahun 2018 yang mengatur Pengembangan Kewirausahaan Terpadu atau dikenal OK-OCE akhirnya terbit.