TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yakin penolakan saat dia berkampanye bukan dilakukan oleh masyarakat setempat. Pasalnya, kata Ahok, kedatangan warga penolak itu terjadi beberapa menit setelah dia datang.
Untuk membuktikan ucapannya, Ahok akan uji coba mengunjungi kawasan Cakung, Jakarta Timur, dalam waktu dekat. "Kami mau tes di Cakung. Kami harap penduduk asli berani mengusir (kelompok yang melakukan penolakan). Pengalaman kami, mereka datang beberapa menit setelah kami datang," kata Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Senin, 14 November 2016.
Ahok berharap masyarakat setempat berani mengusir pihak yang bukan berasal dari wilayah yang ia datangi. Sebab, menurut Ahok, saat blusukan ke Rawabelong dan Kedoya Utara, Jakarta Barat, Ahok ditolak oleh sekelompok orang yang mengaku penduduk setempat.
Menurut Ahok, salah seorang warga Kalideres, Jakarta Barat, Simon Hendra Siregar, ingin mengundang Ahok ke wilayahnya. Pria 40 tahun itu menjamin Ahok bahwa daerah tempat ia tinggal tidak akan ditolak.
Baca: LKPI: Elektabilitas Ahok-Djarot Merosot, Agus-Sylviana Naik
"Kalau di Rawabelong Bapak dihalangi, di Kalideres kami buka pintu selebar-lebarnya. Kapan Bapak-bapak bisa ke Kalideres?" ucap Simon.
Ahok mengatakan saat blusukan nanti ada pemisahan di antara masyarakat setempat. Tim pemenangannya pun akan memetakan, mana penduduk yang asli dan mana yang bukan. Sehingga, diharapkan tak ada lagi pihak yang melakukan penghalangan kampanye. Sebab, Ahok merasa, warga setempat menerima kedatangannya.
"Harus ada pemisahan warga asli dan pendatang, hampir semua mereka yang menolak aslinya orang tidak kenal kok. Ini menarik, besok kita akan tes di Cakung," kata Ahok.
Dalam Pasal 187 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, berbunyi siapa pun yang melarang, mengacaukan, menghalangi, atau mengganggu jalannya kampanye akan dihukum. Pelaku penghalangan kampanye terancam hukuman pidana penjara paling lama 6 bulan dan atau denda maksimal Rp 6 juta.
LARISSA HUDA