TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI, Anies Baswedan, dicurhati oleh seorang ibu korban penggusuran saat blusukan di Jalan Palmerah Utara III, Jakarta Barat, Ahad, 13 November 2016. Lilis, 50 tahun, mengaku rumahnya digusur sejak tiga tahun lalu.
"Sudah tiga tahun lebih (digusur). Enggak ada kabarnya lagi. Enggak dapat penggantian. Kalau dapat penggantian, saya bersyukur sekali," ujar Lilis saat ditemui di depan rumahnya yang berada di pinggir Kali Grogol.
Menurut Lilis, penggusuran itu dilakukan untuk pembuatan jalan inspeksi. Namun, hingga saat ini, tak ada pembangunan yang dilakukan di sana. Alhasil, Lilis pun memilih membangun rumah semipermanen di tanah bekas rumahnya. Rumah Lilis saat ini tak lebih dari bangunan asbes dan papan.
Menanggapi curhat Lilis, Anies pun berjanji akan mencari jalan keluar terbaik. "Nanti coba kami cari solusinya," kata Anies kepada Lilis.
Baca:
Marak Spanduk Tolak Ahok, Bawaslu: Langsung Kami Turunkan
Anies Luncurkan KJP Plus, Warga Harap Bukan Sekadar Janji
Pola Blusukan Anies-Sandiaga Akan Berubah
Saat diwawancarai di tempat terpisah, Anies mengatakan penggusuran tanpa kejelasan yang menimpa Lilis merupakan hal yang tak seharusnya terjadi. Anies mengatakan, jika memang harus dilakukan, penggusuran menjamin tiap hak masyarakat yang tergusur.
"Situasi yang ini yang tidak boleh terjadi lagi, karena itu kita harus tegas. Kalau dilakukan pembongkaran, komunikasikan dengan baik. Sampaikan latar belakangnya," tutur calon gubernur nomor urut 3 itu.
Penggusuran saat ini, kata dia, masih cenderung disalahpersepsikan. "Jadi kami ingin agar pendekatan (penggusuran) diperbaiki. Namun prioritasnya adalah penataan ulang," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
EGI ADYATAMA