TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sempat melintas di tengah pengamanan ketat saat akan blusukan di kawasan Kedoya, Jakarta Barat, akhirnya dibatalkan.
Mobil Kijang Inova berwarna silver sempat lewat sebanyak dua kali di depan puluhan orang yang tengah berdemonstrasi atas nama warga Kedoya Utara.
"Ya tadi, harusnya kami memang turun, cuma setelah saya putar dua kali, saya lihat polisinya banyak pegang gas air mata. Nah terus kondisi lalu lintas kan macet," kata Ahok di kediaman pribadinya, Pantai Mutiara, Kamis, 10 November 2016.
Baca: Elektabilitas Ahok Anjlok Pasca Demo 4 November
Menurut Ahok, jika ia nekat turun ke jalan dan bertemu masyarakat, maka mereka pasti ribut. Saat kondisi itu, kata Ahok, sudah pasti polisi akan menahan massa untuk mendekat. Jika polisi menjaga ketat dirinya dari serangan masyarakat, maka lempar-melempar tidak dapat dihindari.
"Kalau lempar-lemparan saya pikir yang jadi korban adalah mobil-mobil orang. Kasihan. Orang sudah kena macet, mobil korban sih bisa asuransi ya. Saya cuma bayangin, ketakutan orang-orang di dalam mobil," ujar Ahok.
Rencana blusukan Ahok kali ini sudah dijaga ketat oleh ratusan personel pengamanan gabungan. Jumlah aparat gabungan diperkirakan sebanyak delapan satuan setingkat kompi (SSK), terdiri dari Kepolisian Sektor Kebon Jeruk, Kepolisian Resor Jakarta Barat, Kepolisian Daerah(Polda) Metro Jaya, Brigadir Mobil (Brimob), dan Sabhara.
Simak: Kementerian Luar Negeri Belum Pastikan Kematian Abu Jandal
Namun, kedatangan Ahok ditolak oleh puluhan orang yang mengaku warga Kedoya yang berdemonstrasi sambil bernyanyi dan bersorak. Mereka juga membawa dua spanduk besar bertuliskan penolakan terhadap Ahok.
"Tangkap Ahok! Si Penista Agama! Manusia Provokator Kerukunan Umat Beragama", "Ahok Minta Maaf? Penghina Al-Quran harus tetap dihukum!"
Seluruh anggota pengamanan juga telah berbaris sekitar sepanjang 100 meter. Anggota Brimob yang berjaga pun dilengkapi dengan senjata lengkap, seperti senjata laras panjang dan tembakan gas air mata. Tampak pula puluhan polisi wanita berada di barisan pengamanan.
Berita lainnya: Edy Rahmayadi Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI 2016-2020
Untuk antisipasi kerusuhan, pasukan pengamanan juga menyediakan ada dua unit water canon, dan tiga unit mobil barracuda. Seluruh kendaraan itu diparkir di sebuah tanah kosong yang berada di sekitar pengamanan.
Penolakan hari ini bukanlah pertama kali bagi Ahok. Sejak hari pertama blusukan Ahok sudah dihadang saat mengunjungi kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Kemudian, penolakan juga terjadi Rawabelong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Ahok sempat dievakuasi dengan menggunakan angkutan kota (angkot).
LARISSA HUDA