Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bantuan Siswa Miskin, Anies Baswedan: Di Mana Hati Ahok?

Editor

Sugiharto

image-gnews
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berfoto bersama warga sekitar rumahnya usai berolahraga jalan pagi bersama di  kawasan Lebak Bulus, Jakarta, 30 Oktober 2016. Dalam kesempatan tersebut Cagub DKI no 3 itu mengajak warga agar hidup sehat dan kompak dalam menjaga lingkungan dengan gotong royong dan kerja bakti. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berfoto bersama warga sekitar rumahnya usai berolahraga jalan pagi bersama di kawasan Lebak Bulus, Jakarta, 30 Oktober 2016. Dalam kesempatan tersebut Cagub DKI no 3 itu mengajak warga agar hidup sehat dan kompak dalam menjaga lingkungan dengan gotong royong dan kerja bakti. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara terbuka mengkritik kebijakan Gubernur Basuki Tjahaja Purnana alias Ahok yang juga berlaga dalam Pemilihan Gubernur Jakarta 2017.

Menurut Anies, Peraturan Gubernur Nomor 174 Tahun 2015 tentang Kartu Jakarta Pintar menghalangi siswa dari keluarga tak mampu tidak bisa menikmati program nasional Kartu Indonesia Pintar. "Kalau kami terpilih, kami akan ubah pergub ini. Kami akan ubah aturannya," kata Anies seusai acara pembekalan relawan pendukung Anies-Sandiaga Uno di Maria Covention Hall, Pulogadung, Jakarta Timur, hari ini, Ahad, 30 Oktober 2016.

Dia menerangkan, Pergub 174 mengatur bantuan biaya personal bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui program KJP. Tapi dengan aturan itu, DKI justru menjadi satu-satunya provinsi yang tidak mendukung KIP.

Bagi orang miskin, Anies menerangkan, tambahan dana dari pemerintah pusat bukan sesuatu yang berlebihan seperti yang dilontarkan oleh Ahok. Anies berpendapat, seorang pemimpin harus melihat kemiskinan dengan simpati dan empati.

Itu sebabnya, dia mempertanyakan bagaimana Ahok bisa mengatakan bahwa dana untuk masyarakat miskin itu berlebihan. "Di mana hatinya? Di mana perasaannya? Karena itu kami katakan, kami akan memimpin dengan manusiawi, dengan hati," ujar Anies.

BacaKapolri Minta Peserta Unjuk Rasa 4 November Ikuti Hukum

Scroll Untuk Melanjutkan

Anies lantas menceritakan bahwa sewaktu menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 2015 memberikan KIP kepada 117 ribu siswa di Jakarta. Besarnya, Rp 1 juta untuk siswa SMA, Rp 750 ribu untuk SMP, dan Rp 450 ribu bagi siswa SD. Namun, mereka akhirnya tak bisa menerima dana dari negara itu. "Masyarakat mengatakan tidak bisa mencairkan (dana KIP), karena ada pergub yang melarang menerima KJP untuk menerima bantuan sosial lain," ujarnya.

BacaBangunan Bersejarah di Depok Tergusur Hotel Bintang Empat

Lantas, Anies bersurat kepada Gubernur DKI Jakarta Ahok dan meminta agar masyarakat miskin Jakarta diizinkan menerima KIP. Namun, harapannya tak terpenuhi. Walhasil, masyarakat miskin Jakarta tidak bisa merasakan manfaatnya, dan pencairan KIP di Jakarta tergolong rendah.

Menurut Anies, KJP dan KIP bersifat komplementer atau saling melengkapi. Bukan saling menggantikan. Bedanya, dia meneruskan, KJP bersifat bantuan nontunai sedangkan KIP memberikan bantuan dana tunai untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi KJP. "Ini (KIP) programnya Pak Jokowi. Bukan program saya," tutur Anies.

FRISKI RIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mudarat Opsi Kanibal Komponen KRL

8 Maret 2023

Mudarat Opsi Kanibal Komponen KRL

Pemerintah mempertimbangkan opsi retrofit atau perpanjangan umur pakai kereta listrik atau KRL menggunakan komponen kereta lain.


Wagub DKI Sebut Nasib Penjualan Saham Bir PT Delta Diserahkan ke Penjabat Gubernur

9 Agustus 2022

Aksi dukungan kepada Gubernur Anies Baswedan untuk menjual saham bir PT Delta Jakarta yang dimiliki Pemprov DKI di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2019. Demo ini digelar oleh Front Pembela Islam (FPI) bersama sejumlah ormas Islam dan masyarakat Betawi. TEMPO/Melgi Anggia
Wagub DKI Sebut Nasib Penjualan Saham Bir PT Delta Diserahkan ke Penjabat Gubernur

Penjualan saham bir PT Delta Djakarta adalah bagian dari janji kampanye Anies Baswdan dan Sandiaga Uno saat Pilgub DKI Jakarta.


Cerita Korban Penggusuran di Sunter Pilih Anies-Sandiaga di 2017

18 November 2019

Warga korban gusuran marah ketika petugas Satpol PP membongkar sisa bangunan di Jalan Agung Perkasa 8, Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, 18 November 2019. TEMPO/Lani Diana
Cerita Korban Penggusuran di Sunter Pilih Anies-Sandiaga di 2017

Warga bernama Ahmad Dahri menyebut dia dan seluruh korban penggusuran di Sunter sudah memilih pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada 2017.


Pemilihan Wagub Molor di DPRD DKI, Sandiaga Uno Bilang Begini

21 September 2019

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dan Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi (kiri Sandi) usai menyerahkan bantuan ambulans secara simbolis kepada warga Jakarta Barat, Jalan Haji Kelik RT/RW 04/08, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu, 21 September 2019. TEMPO/Lani Diana
Pemilihan Wagub Molor di DPRD DKI, Sandiaga Uno Bilang Begini

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mendorong agar anggota DPRD DKI segera memilih pengganti dirinya.


Pergub Budaya Betawi Tak Rampung, FBR Kecewa pada Anies Baswedan

2 Maret 2019

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menerima gelar Jawara Kehormatan dari Brigade Jawara Betawi 411 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Ahad, 4 November 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Pergub Budaya Betawi Tak Rampung, FBR Kecewa pada Anies Baswedan

FBR kecewa dengan Anies Baswedan yang belum menyempurnakan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelesatrian Kebudayaan Betawi.


Cawagub DKI Sudah Diserahkan ke Anies, FBR Merasa Dikhianati PKS

2 Maret 2019

Spanduk milik Forum Betawi Rempug (FBR) yang menolak calon wakil gubernur DKI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Selasa, 26 Februari 2019. TEMPO/Lani Diana
Cawagub DKI Sudah Diserahkan ke Anies, FBR Merasa Dikhianati PKS

FBR kecewa karena tidak pernah diajak bicara oleh PKS terkait penentuan cawagub DKI pengganti Sandiaga Uno.


DKI Terbitkan Pergub OK-OCE, Ini Kata Perkumpulan Soal Isinya

18 Oktober 2018

Gaya kuda-kuda Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pada saat berfoto bersama kader Oke Oce di Harapan Mulya, Jakarta Pusat, Sabtu, 10 Februari 2018. FOTO: TEMPO/M Julnis Firmansyah
DKI Terbitkan Pergub OK-OCE, Ini Kata Perkumpulan Soal Isinya

Peraturan Gubernur atau Pergub Nomor 102 tahun 2018 yang mengatur Pengembangan Kewirausahaan Terpadu atau dikenal OK-OCE akhirnya terbit.


Setahun Anies Baswedan, Ada Standar Baru Ukur Kinerja Pegawai DKI

17 Oktober 2018

83 orang petugas Pemprov DKI Jakarta yang diberangkatkan ke Palu, Sulawesi Tengah, dilepas oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Monas, Jakarta Pusat, Senin, 1 Oktober 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Setahun Anies Baswedan, Ada Standar Baru Ukur Kinerja Pegawai DKI

Pegawai DKI eselon ketiga ke atas memiliki standar mutu kerja secara kuantitatif pada setahun Anies Baswedan menjadi gubernur.


Setahun Anies Baswedan, Bagaimana 23 Janji Kampanye Ditunaikan

17 Oktober 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau proyek pembangunan rumah DP nol rupiah Samawa di kawasan Klapa Village, Pondok Kelapa, Jakarta, Jumat, 12 Oktober 2018. Rusunami ini diperuntukkan bagi warga yang ber-KTP DKI Jakarta serta berpenghasilan di bawah Rp 7 juta per bulan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Setahun Anies Baswedan, Bagaimana 23 Janji Kampanye Ditunaikan

Setahun Anies Baswedan, menegaskan bahwa RPJMD telah mencerminkan janji kampanyenya dalam pilkada 2017.


Setahun Anies Baswedan, Pengamat: Hindari Program Mengada-ada

9 Oktober 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengikuti Rapat Paripurna DPRD Provinsi DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Rabu 26 September 2018. Rapat Paripurna DPRD Provinsi DKI Jakarta perihal Penyampaian Pidato Gubernur terhadap Perubahan APBD Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2018. TEMPO/Subekti.
Setahun Anies Baswedan, Pengamat: Hindari Program Mengada-ada

Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga menyarankan Gubernur DKI Anies Baswedan untuk mengevaluasi kinerja program-program unggulan.