TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, turut serta dalam kampanye damai yang digelar Komisi Pemilihan Umum DKI hari ini, Sabtu, 29 Oktober 2016. Sebelum berkonvoi, ia mengatakan kampanye damai bukanlah hal baru baginya. Ia mengklaim hal tersebut sudah ia sampaikan sejak awal mendeklarasikan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
"Jadi kami tinggal meneruskan, tidak perlu membuat salam kampanye damai yang baru," ucap Anies sebelum berkonvoi di Silang Monumen Nasional, Jakarta, Sabtu ini.
KPU DKI menggelar kampanye damai hari ini untuk meminta komitmen para calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI agar tidak membuat kegaduhan dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017. Kampanye damai ditandai dengan menunjukkan komitmen damai, menandatangani plakat, serta berkonvoi dengan tertib di sekitar kawasan Medan Merdeka, Jakarta.
Anies berujar, salam damai yang sudah dan kembali ia usung hari ini adalah berkampanye tanpa kepalan tangan, tapi telapak tangan terbuka. Telapak tangan terbuka adalah tanda salam perdamaian, persahabatan, dan hormat. Sementara itu, kepalan tangan identik dengan kebencian.
Baca:
Komedian Ini Ungkap Asal Muasal Lagu PPAP
Pria Ini Marah Petugas Selamatkan Istrinya yang Tenggelam
Warga Bangka Belitung Demo Anti-Ahok
Anies menuturkan sudah cukup kepalan tangan dalam kampanye. Persahabatan dan dukungan, kata dia, tidak bisa dicapai dengan kepalan tangan, tapi tangan terbuka. "Jadi acara hari ini sebenarnya menguatkan apa yang sudah kami sampaikan selama ini," ucapnya.
Anies berharap pesan damai yang ia usung tersebut juga bisa dipatuhi relawan dan simpatisannya. Ia meminta mereka saling mengkoreksi diri dan menghadapi tiap perlawanan dengan damai.
"Kalau ada yang mengkampanyekan kebencian, tegur. Kalau ada yang menyampaikan, jawab dengan salam dan hormat. Kampanye ini bukan sekadar untuk memenangi pilkada, tapi untuk membuat Jakarta lebih baik juga," ujar Anies.
ISTMAN M.P.