TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan beberapa pesan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat pertemuan Rabu lalu, 26 Oktober 2016. Saat itu Ahok menemui Kalla untuk pamit cuti mengikuti masa kampanye pemilihan kepala daerah DKI.
"Pesan saya ya berkompetisi yang sehat. Jangan menimbulkan isu-isu yang bisa berbahaya. Jangan keluarkan ayat macam-macam. Jangan ngomong terlalu banyaklah," kata Kalla, di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 28 Oktober 2016.
Kalla mengatakan kedatangan Ahok suatu hal yang wajar. Ahok datang untuk pamit cuti menghadapi kampanye pilkada. "Itu wajar saja, seseorang lapor ke atasan. Kan sudah ke Pak Jokowi, kemudian ke saya."
Ahok menyambangi Kalla para Rabu, 26 Oktober 2016. Dia tiba di kantor Wakil Presiden di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, sekitar pukul 15.00 WIB. Mengenakan kemeja warna putih dan dasi biru dongker, Ahok berbincang dengan Kalla sekitar 20 menit.
Baca Juga: Demo Anti-Ahok 4 November, Polda Kerahkan 7.000 Personel
"Permisi, kan mau off sebentar, hampir tiga bulan. Ya, Wapres di Jakarta, kita gubernur ya," kata Ahok seusai pertemuan. Dalam pertemuan itu, Ahok mengaku sempat dinasihati Kalla. "Nasihat itu mirip-miriplah ya. Jangan banyak ngomong-lah," kata Ahok seusai pertemuan.
Kalla sebelumnya memberi kritik keras pada Ahok terkait dengan kasus Surat Al-Maidah ayat 51. Dia meminta Ahok tidak berbicara kasar dan memancing isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Kalla bahkan mengibaratkan Ahok dengan calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang suka tuduh kiri-kanan dan suka berbicara kasar. "Jadi ya, mulutmu harimaumu, itu saja masalahnya, masalah Jakarta itu," kata Kalla pada Jumat, 21 Oktober 2016.
Simak: Vonis Jessica, Ahli Hukum Ini Meragukan Keputusan Hakim
Ahok mengatakan telah mengenal Kalla cukup lama. Dia masuk ke Partai Golkar pun saat masa kepemimpinan Kalla pada 2004-2009. Pada 2009, Ahok terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan duduk di Komisi II yang menangani bidang pemerintahan dalam negeri. "Banyak orang enggak tahu yang masukin saya jadi calon legislatif dari Babel itu JK," kata Ahok.
AMIRULLAH