TEMPO.CO, Yogyakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Yogyakarta menyatakan, sampai akhir April ini, pihaknya belum mendapat satu pun kepastian koalisi dari sejumlah partai yang diajak berkomunikasi soal pemilihan kepala daerah 2017. "Kalau kemungkinannya harus sendiri (tanpa koalisi), ya mau tak mau akan kami siapkan dengan baik," ujar Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Kota Yogyakarta Danang Rudiatmoko, Ahad, 24 April 2016.
Danang menuturkan, sampai kini, partainya baru menerima respons Partai Amanat Nasional (PAN) dalam bentuk pertemuan formal dua pengurus untuk membahas persiapan pemilihan calon wali kota dan wakil wali kota. "Partai lain belum memberikan respons lebih jauh (pertemuan formal dua pengurus) karena sebagian masih ada urusan internal partainya," ujarnya.
PDIP sudah mendekati empat partai untuk menyiapkan diri menghadapi pilkada mendatang, yakni Partai Golkar, Gerindra, PPP, dan PKS. Masalahnya, Partai Golkar dan PPP belum menyelesaikan konflik internalnya. "Golkar dan PPP masih menunggu beresnya proses internal di tingkat pusat, lainnya (Gerindra-PKS) belum ada jawaban," tuturnya.
Menurut dia, dengan penguasaan 60 persen kursi di DPRD Kota Yogyakarta, sejatinya PDIP bisa mengusung calon tanpa dukungan partai lain. Tapi, kata dia, partainya tetap berharap bisa berkoalisi dengan partai lain untuk memuluskan jalannya pemerintahan jika kandidatnya kelak menang. "Logikanya sederhana, untuk menjalankan pemerintahan kan tak bisa sendirian, kami berharap bisa tetap ada kerja sama sejak pilkada," ujarnya.
PDIP berharap bisa berkoalisi dengan partai lain untuk menduduki posisi calon wakil wali kota untuk mendampingi jago mereka, kandidat inkumben Wakil Wali Kota Yogyakarta, Imam Priyono, sebagai bakal calon Wali Kota Yogyakarta.
Danang mengaku, meski saat ini belum ada partai yang memastikan akan berkoalisi dengan PDIP, pihaknya tak terlalu cemas. Sebab, aturan tahapan pemilu kepala daerah diperkirakan baru jelas pada Mei mendatang. "Pendaftaran calon juga baru Agustus, kami punya sisa waktu untuk terus komunikasi dengan partai lain," katanya.
PRIBADI WICAKSONO