TEMPO.CO, Karawang - Bupati Karawang terpilih dalam Pilkada 2015, Cellica Nurrachadiana, memiliki keinginan setelah dilantik, ia bisa membuat monumen di sudut kota pangkal perjuangan itu.
"Saya punya keinginan untuk mendirikan monumen. Sehingga jika memasuki Karawang, seperti masuk kota Bandung dan Purwakarta, ada bangunan ikonik, khas daerah tersebut," kata Cellica saat ditemui Tempo, usai senam pagi di Lapangan Karangpawitan, Jumat, 18 Desember 2015.
Cellica siap menampung keinginan seniman Karawang untuk membuat monumen dengan tema Jaipong. Ia berharap, pembuatan monumen Jaipong dapat direalisasikan secepatnya.
"Memang itu jadi harapan saya. Kami akan meminta saran dan pendapat para seniman Karawang. Kami sangat mendukung, setelah dilantik kami akan berusaha merealisasikannya," ujar Cellica.
Wawas Atmaja, 50 tahun, seorang perupa yang tergabung dalam Komunitas Seni Rupa Karawang (Komunika) memiliki keinginan untuk membuat monumen dengan tema Jaipong di Karawang. "Jaipong kan asli Karawang. Sayangnya, di Karawang tidak terlihat identitas itu. Belum ada satupun simbol, atau monumen dengan tema jaipong," ujar Wawas saat ditemui Tempo di galerinya, Jumat, 18 Desember 2015.
Wawas dan seniman-seniman yang tergabung di Komunika lainnya konsisten membuat karya dengan tema jaipong. Di galerinya, terdapat lukisan dan patung kontemporer penari jaipong. Beberapa lukisan dengan gambar penari jaipong terpajang di galerinya. Di antaranya adalah lukisan dengan judul Goyang Karawang (2014), Patung kontemporer berjudul Jaipong (2014), dan lukisan berjudul Kuntul Longok (2014).
Wawas menyambut gembira keinginan Cellica. "Teman-teman berharap koordinasi rencana pembangunan monumen itu segera dilakukan. Karena membangun monumen sesuai dengan identitas Karawang itu membanggakan," ucap dia.
HISYAM LUTHFIANA