TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz, mengatakan Partai Golkar terpuruk dalam pemilihan kepala daerah serentak tahun ini. Menurut dia, peraih suara terbanyak kedua dalam ajang pemilu legislatif pada 2014 itu hanya mampu meraih kemenangan di 49 wilayah.
Menurut dia, anjloknya suara Golkar dilatari oleh konflik kepengurusan. Kondisi itu juga ikut diwarnai maraknya kasus korupsi yang menjerat kader mereka, salah satunya kasus yang menjerat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto. “Golkar paling tidak diuntungkan akibat masalah itu,” Selasa, 15 Desember 2015.
Berdasarkan data rekapitulasi sementara yang dilakukan JPPR dengan basis data laporan setiap tempat pemungutan suara yang tertuang dalam formulir C-1 di 233 daerah dari total 264 daerah pemilihan, kemenangan terbanyak diperoleh PDI Perjuangan. Menurut dia, dari 208 calon, PDIP berhasil mendapat kemenangan di 105 daerah.
Sementara posisi kedua partai pemenang pilkada diraih Gerindra. Selanjutnya ditempati NasDem, PAN, PKS, Demokrat, PKB, Hanura, dan Golkar. Tiga peringkat terakhir diraih Partai Bulan Bintang, Partai Keadilan dan Pembangunan Indonesia, serta Partai Persatuan Pembangunan.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik belum memastikan keabsahan temuan tersebut. Sebab, rekapitulasi suara hingga kini masih diproses di tingkat kecamatan. Hasil akhir peroleh suara baru bisa disampaikan setelah pleno KPU yang menetapkan perolehan suara pada tanggal 21 Desember. “Tapi kami spesifik menyorot data itu. Kalau kami apa adanya saja,” katanya.
Berikut daftar partai pemenang pilkada 2015 versi JPPR
1. PDIP 105 daerah
2. Gerindra 87 daerah
3. NasDem 85 daerah
4. PAN 80 daerah
5. PKS 75 daerah
6. Demokrat 68 Daerah
7. PKB 65 daerah
8. Hanura 63 daerah
9. Golkar 49 daerah
10. PBB 32 daerah
11. PKPI 31 daerah
12. PPP 28 daerah
RIKY FERDIANTO