TEMPO.CO, Malang - Hasil penghitungan cepat suara pemilihan kepala daerah Kabupaten Malang membuat peta perolehan suara antara pasangan calon 1 dan pasangan calon 2 semakin sengit. Pemilihan kepala daerah di Kabupaten Malang diikuti tiga pasangan calon.
Setelah Rendra Kresna, calon bupati inkumben, mengumumkan hasil hitung cepat atau quick count yang dibuat Lingkaran Survei Indonesia (LSI), tim sukses pasangan calon nomor urut 2, Dewanti Ruparih Diah dan Masrifah Hadi, pun menyampaikan hasil penghitungan suara versi mereka.
Sri Untari, juru bicara tim sukses Dewanti-Masrifah alias pasangan Malang Anyar mengatakan, jagoan mereka mendulang 40 persen suara. Dewanti-Masrifah berjaya di 14 dari 33 kecamatan antara lain di Kepanjen, Pakisaji, Wagir, Wonosari, Ampelgading, Tumpang, Dampit, dan Turen.
“Penghitungan suara memang belum selesai, tapi kami berharap nantinya pasangan Malang Anyar bisa meraih 60 persen,” kata Sri Untari di kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang di Kepanjen, Rabu petang, 9 Desember 2015.
Dewanti menambahkan, dia dan Masrifah siap menerima dengan lapang dada apa pun hasil penghitungan final dan resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malang. Istri Wali Kota Batu Eddy Rumpoko ini pun mengingatkan KPU menghitung perolehan suara secara adil dan demokratis. “Kalau mainnya fair dan sportif, menang atau kalah tetap kami hormati,” kata Dewanti, yang berlatar belakang pendidikan sebagai sarjana psikologi.
Sebelumnya, di hari yang sama pada pukul 16.30 WIB, Rendra Kresna menyampaikan ia dan pasangannya, Sanusi, unggul 52 persen berdasarkan hasil hitung cepat versi LSI. Pasangan Dewanti-Masrifah meraih 44,02 persen suara. Sedangkan pasangan independen, Nurcholish-Muhammad Mufidz, hanya mendapat 3,98 persen suara.
Hasil hitung cepat LSI menggunakan 200 sampel dari 3.672 tempat pemungutan suara yang dipilih secara acak dan dengan 111.750 suara yang masuk.
ABDI PURMONO